Rif'atul Hamidah
Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Wisnuwardhana Malang
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi
Dosen Pengampu : Dr. Limgiani, M.Pd.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan dalah satu sumber daya organisasi selain modal, material, mesin, metode, pasar yang tersedia, kesempatan dan informasi (Noor et. al., 2023). Dalam suatu organisasi, aspek sumber daya manusia memegang peranan utama yang berpengaruh pada setiap kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (Hasnah dan Asyari, 2022). Menurut Darma (2013), untuk mendapatkan sumber daya manusia yang baik, maka organisasi atau perusahaan perlu melakukan tindakan pengukuran atau penilaian terhadap kinerja karyawannya.
Menurut Noor et. al (2023), Kinerja didefinisikan sebagai gambaran atas hasil kerja yang dicapai personel dalam melakukan tugas dan kewajiban mereka, mencakup aspek kuantitas, kualitas, waktu, partisipasi dalam aktivitas organisasi. Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. Kinerja juga dipandang sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan, motivasi, dan kesempatan, sehingga kinerja seseorang dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kinerja sebagai hasil karya seseorang yang ditimbulkan karena adanya beberapa atau variasi dari usaha orang tersebut, karena kemampuan dan pengalaman orang tersebut.
Rumah Sakit, menurut Undang – undang nomor 17 tahun 2023 adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan perseorangan secara paripurna melalui Pelayanan Kesehatan promotif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam melakukan fungsinya sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Rumah Sakit harus ditunjang dengan berbagai sumber daya yang berkualitas, termasuk di dalamnya sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, agar dapat terus mengembangkan dirinya dan untuk kelangsungan hidup organisasi, manajemen rumah sakit perlu melakukan peningkatan kinerja karyawan. Dalam hal ini peningkatan kinerja karyawan yang diharapkan dapat semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang memuaskan (Yulianto, 2014).
Ada banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Beberapa faktor diantaranya adalah kompensasi, disiplin, lingkungan kerja, budaya organisasi, Â motivasi dan kepuasan kerja. Dari berbagai faktor yang menarik untuk dibahas di Rumah Sakit diantaranya adalah motivasi dan disiplin kerja.
Motivasi kerja adalah kemauan kerja yang timbul karena adanya dorongan dari dalam diri karyawan sebagai integrasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh fisik dan sosial dimana  kekuatannya tergantung daripada proses pengintegrasian tersebut (Sojali, 2021). Dengan kata lain, menurut Marpaung (2014), Motivasi adalah antusias intrinsik karyawan yang merupakan dorongan untuk mencapai kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan. Motivasi merupakan faktor yang mengarah pada perilaku dalam organisasi. Motivasi yang ditanamkan kepada karyawan  akan sangat  mempengaruhi kesungguhan karyawan dalam bekerja.
Disiplin Kerja
Teori disiplin kerja yang digunakan adalah teori disiplin kerja menurut (Sutrisno et al., 2009) bahwa indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut:
1. Taat terhadap peraturan aturan waktu, Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat  terhadap aturan perusahaan,  Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
3. Taat dalam peraturan perilaku dalam perusahaan, Ditunjukkan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.
4. Taat terhadap aturan perusahaan Peraturan tentang apa yang boleh dan  apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya
Terdapat berbagai penelitian yang memfokuskan pada pengaruh Disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan rumah sakit, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Vicky Alvin Nugraha; Banuara Nadeak, dan Chaerudin (2023) : penelitian dilakukan di RS Fikri Medika Karawang; variabel yang diteliti yaitu Motivasi  dan Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 131 sampel dengan hasil Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
2. Robertus Yanuar H dan  Nuridin (2022) : penelitian dilakukan di RS St. Carolus Jakarta Pusat; variabel yang diteliti yaitu Motivasi  dan Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 93 sampel dengan hasil Motivasi dan disiplin kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan
3. Kelana Sri Hafidah dan Farida Gustini (2021) : penelitian dilakukan di RS X; variabel yang diteliti yaitu Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 98 sampel dengan hasil Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawanÂ
4. Rudi Sojali (2021) : penelitian dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya; variabel yang diteliti yaitu Motivasi  dan Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 62 sampel dengan hasil Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
5. Sriwaty Djaman, Bakri Hasanuddin, Â dan Rudin (2021) : penelitian dilakukan di RSUD Tora Belo Kab. Sigi; variabel yang diteliti yaitu Motivasi, Disiplin Kerja, dan Budaya Organisasi; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 60 sampel dengan hasil Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja; Disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja; Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
6. I Wayan Sudarta (2017) : penelitian dilakukan di RS Bethesda Yigyakarta; variabel yang diteliti yaitu Motivasi  dan Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja perawat; melibatkan 73 sampel dengan hasil Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat
7. Widyatun Nisya Tri Madani, Ronny Malavia Mardani, dan Ratna Tri Hardaningtyas (2023) : penelitian dilakukan di RSUD Ketapang Madura; variabel yang diteliti yaitu Lingkungan, Motivasi  dan Disiplin Kerja; variabel outcome yaitu kinerja karyawan; melibatkan 89 sampel dengan hasil Terdapat pengaruh positif signifikan antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan; Terdapat pengaruh positif signifikan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja KaryawanÂ
Kesimpulan
Dari data – data yang tersaji diatas maka dapat disimpulkan bahwa displin kerja dan motivasi kerja secara tunggal maupun simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit. Oleh karena itu, penting bagi Manajemen Rumah Sakit untuk memperhatikan kedua faktor tersebut untuk menjaga kinerja yang baik dari karyawan rumah sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H