Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Santri dan Septic Tank Bag. 2: "Hukuman"

20 Desember 2017   14:47 Diperbarui: 20 Desember 2017   14:58 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belum selesai menjawab Budi, Muhsin dan Edi semburat lari ke halaman. Mereka ingin mendapat daun yang paling banyak sesuai perintah Pak Kyai.

Benar saja setelah lima menit mereka bertiga mendapar daun yang palinga banyak. Edi 25 daun, Muhsin 21 dan disusul Budi 20 daun. Dan santri yang lain hanya mendapat 10 daun karena kalah cepat.

"Bagaiman sudah bersih, sudah dihitung daunnya"

"Sampuuun" Jawab Budi cs yang paling semangat.

Sekarang baca semua baca surat yasin sejumlah daun yang kalian ambil, Budi kamu ambil buku yasinnya di mushalla !

Alamaaak... sahut Budi dan ketiga temannya. berarti mereka akan membaca surat yasin 20 an kali pagi ini. Sungguh, sungguh ... pahala yang banyak hehehe senyum teman-teman Budi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun