Mohon tunggu...
Hamdiyatur Rohmah
Hamdiyatur Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya, penulis artikel di majalah LPMP Jawa Timur, Nara Sumber Radio Suara Muslim Surabaya (93.8 FM)

I am a teacher, trainer, and speaker

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapuk Cinta

17 Desember 2019   20:19 Diperbarui: 17 Desember 2019   20:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Permisi ya ustadzah, kami masuk dulu!", sahut si bapak.

Pemandangan yang luar biasa pagi ini semoga menjadi keberkahan untuk kami semua.
Jiwa-jiwa yang diberi amanah sebagai guru, sumber ilmu, dan tentu sumber kasih sayang sebagai pengganti ayah dan bunda di rumah.

Si bapak masih sabar menunggu di bangku ruang makan dengan senyum tulusnya.
"Maaf ust, saya menunggu dia tenang dulu", tutur si bapak lembut.

Aku tidak mampu mengucapkan kalimat apapun, hanya membalas dengan senyuman. Segera aku menyapa si gadis istimewa dengan candaan. Dia tersenyum dan membalas candaanku dengan menjejakkan kakinya.

"Andai aku punya kesabaran tak berbatas, dan ikhlas tak berbalas seperti di bapak dalam pandanganku. Maka hidup ini akan menjadi akhirat pertama yang sungguh menyenangkan".

Terima kasih Rabb ...
Terima kasih bapak dan si gadis istimewa
Kalian adalah guru terbaik hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun