Sebagaimana juga dengan Comte, Spencer menganggap penting penelitian atas perkembangan masyarakat dan perbandingan antara masyarakat-masyarakat tersebut.
3. Karl Marx (1818-1883)
Sumbangan utama Marx terhadap sosiologi adalah teorinya tentang kelas, salah satunya terdapat pada tulisannya yang berjudulThe Communist Manifesto(Manifesto Komunis) yang dikerjakannya bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas yang terdiri atas orang yang menguasai alat produksi (kaum borjuis) dan kelas yang terdiri atas orang tidak memiliki alat produksi (kaum proletar). Kaum borjuis, menurut Marx, yang mengeksploitasi kaum proletar.
Menurut Marx, pada suatu saat kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu dan memberontak. Dalam konflik yang kemudian berlangsung -- yang oleh Marx dinamakan perjuangan kelas -- kaum borjuis akan dikalahkan. Marx meramalkan bahwa kaum proletar kemudian akan mendirikan suatu masyarakat tanpa kelas (classless society).
4. Emile Durkheim (1838-1917)
Emile Durkheim adalah seorang ilmuwan Prancis yang sangat produktif. Karya utamanya, antara lainthe Division of Labor in Society, Rules of Sociological Method, Suicide, Moral Education, dan The Elementary Forms of the Religious Life.
Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Dalam sebuah majalah sosiologi yang pertama, yaituL'annee Sociologique, dia mengklasifikasikanpembagian sosiologiatas tujuh seksi, yaitu:
a. sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia;
b. sosiologi agama;
c. sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial, perkawinan, dan keluarga;
d. sosiologi tentang kejahatan;