Mohon tunggu...
Hamdi
Hamdi Mohon Tunggu... Guru - Kelahiran Sumenep Madura , Freelancer Online

(Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru)- William Zinsser

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2 Buku dari Kumpulan Artikel Terbaik Menarik untuk Dibaca

29 Juli 2021   14:30 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:34 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

new-doc-29-jul-2021-09-50-1-5672296932887-610253cb1525104a4d56ed72.jpg
new-doc-29-jul-2021-09-50-1-5672296932887-610253cb1525104a4d56ed72.jpg
  • ISLAM KONSTITUSIONALISME , DAN PLURALISME, Memperkuat Fondasi Kebangsaan & Merawat Relasi Kebinekaan- Karya Prof. Dr. H. Faisal Ismail, MA.

Buku Kumpulan Karangan ini diberi judul Islam, Konstitusionalisme, dan Pluralisme; memperkuat Fondasi Kebangsaan merawat Relasi Kebhinekaan. Karangan karangan yang terangkum di dalamnya berasal dari karya yang pernah di muat di surat kabar, Majalah dan makalah yang dipersantasikan oleh beliau, baik di forum diskusi maupun diberbagai seminar.

Selain itu ada pula beberapa artikel yang belum di publikasikan, tema yang terkandung dalam buku kumpulan karangan ini sangat variatif , sesuai isu-isu yang muncul dan menjadi perhatian penulis.

Buku kumpulan karangan ini berisi 60 artikel dan dibagi menjadi enam bagian. Bagian I yang bertajuk “Kesatuan, Keberagamaan dan Keindonesiaan”, antara lain mengulas tentang nasionalisme, konstitusionalisme dan Multikulturalisme dalam bingkai keindonesiaan serta sinergitas agama dan Negara dalam memperkuat nasionalisme, konstitusionalisme dan pluralism.

Selanjutnya tema-tema yang berkaitan dengan politik, pemerintahan dan kenegaraan dipaparkan dalam bagian ke II . pengklasifikasian tajuk bersangkut paut dengan tema peranan universitas dan kaum cendekiawan dalam menyukseskan program dan tujuan pembangunan nasional.

Menurut penulis pengelompokan sebuah (atau beberapa) artikel ke dalam bagian–bagian tertentu berdasarkan isu dan tema yang menurut pertimbangan beliau berkaitan- berdekatan. Namun bisa jadi sebuah (atau beberapa) artikel tersebut dikelompokkan ke dalam bagian lain karena isu-isu kebangsaan, kenegaraan, keagamaan, keumatan , politik dan sosial-budaya sangat bersentuhan satu sama lain.

Biografi Penulis 

Prof . Dr. Faisal Ismail, MA. Menamatkan pendidikan formalnya di sekolah rakyat negeri prenduan, Sumenep (1959); pendidikan guru agama negeri Pamekasan (1963); pendidikan Hakim Islam Negeri Yogyakarta  (1966); Program S-1 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam  Negeri ( IAIN; Sekarang UIN/ Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta (1973); Program M.A. di Departemen t of Middle  East Languages and Cultures, Columbia University, New York , Amerika Serikat (1988).

Ia tercatat sebagai doktor dan professor pertama di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga. Sejak 1977 ia mengajar di fakultasnya sebagai guru besar, ia mengajar pula di Program Pasca Sarjana (PPs) UIN Sunan Kalijaga; PPs Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta; PPs Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (1996-1999); PPs Teologia Universitas Sanata Darma Yogyakarta (1997-1999);

Ia banyak menulis artikel opini di Koran Jakarta dan daerah. Buku-Buku yang telah diterbitkan antara lain (1) Islam, Doktrin dan Isu-isu Kontemporer; (2) Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (7-13M); (3) Panorama Sejarah Islam dan Politik di Indonesia: Sebuah Studi Komprehensif; (4) Islam yang Produktif: Titik Temu Visi Keumatan dan Kebangsaan. (5)Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis Analisis  Historis; (6) Dinamika Kerukunan Antarumat Beragama; (7) Paradigma Pendidikan Islam: Anaslisis Historis, Kebijakan, dan Keilmuan.

Kelebihan Buku ini 

  • Dari berbagai artikel yang dibukukan ini sangat enak dibaca, karena singkronisasi perkata bahkan ketersambungan anak kalimat baik ide pokok dan jabarannya tidak berserakan,  hingga paragrapnya terjalin dengan rapid.
  • Uraian dan pembahasannya singkat – padat karena melihat kolom opini di berbagai media cetak membatasi panjang karangan mulai dari batas minimal 600 kata hingga 1000 kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun