Tapi tunggu, apakah ini yang menusuk dipahaku tatkala sesorang mendorongku, sakit dan sepertinya akan berdarah. Rasa ini sepertinya kukenal, tajam yang khas, ah betul, ternyata potlot ku yang runcing ada dikantung dan menusuk pahaku, yeah.
"Aku  sabar menunggu tanpa padam ditegangan 220 volt. Namun kini aku hanya sanggup menghasilkan kuat arus listrik sebesar 0,25 untuk mencari dirimu dan semakin melemah.Â
Dapatkah kau tahu berapa dan sampai kapan daya ku? Berapa lama lagi besaran energiku sanggup bertahan untuk 12 jam saja?"
Itu kata-kata yang kubaca dalam buku di bus kemarin pagi. Encer rasanya otakku masih mengingat walau sekilas. Tanpa kusadari aku menulis, ya aku menulis sebuah jawaban. Ada perasaan lain menyergap, seakan sebuah kenangan mencoba memanggil. Aku menulis :
Kau mau jawaban jujurku? Aku tahu semua yang diketahui
V =220 v
I= 0,25A
t = 12 jam x60 x60 =43200s
Kamu menanyakan sampai kapan P dan berapa kesanggupan W ?
Akan ku jawab :
P = I x V
= 0,25 x 220
= 55 watt Dayamu
W = I x V xt
= 0,25 x 220 x 43.200
=2.376.000 j / 1000
=2376 kj Besar Energimu
Tapi aku tetap tak tahu kamu siapa.....
-Hamdhani W Prasetyo-