SEBUAH CATATAN MANIS
Part 1
No 1 Hai Kamu
Perkenalan dengannya dimulai sejak aku hadir di dunia ini. Dirinya sabar menunggu pada masa golden age ku. Saat terucap kalimat pertama dari mulutku, kulihat dia tersenyum bahagia dan menari-nari. Jelang masaku memasuki bangku Taman Kanak-kanak, dia coba membujukku dengan lagu-lagu riang.Â
Bercerita tentang Satu yang ditambah Satu, bercerita tentang Dua,Tiga, Empat....yang dia sebut : Bilangan. Sepuluh adalah kata kunci awal, bila mencapainya kami akan tertawa riang.
 Bagian tersulit ialah menirukan serupa dengan simbol tangan, Satu mungkin mudah namun bagimana dengan Tiga dan Sembilan, sungguh jariku sulit. Berkatnya aku kian mahir dalam menentukan jumlah, hingga waktu Sekolah Dasar tiba.
Dia banyak memberiku surat yang mesti kupahami, terkadang harus wajib kubalas. Aku berpikir keras dan tak sembarang membalas, karena aku menghargainya. Masa Sekolah Dasar ini sungguh berbeda dengan masa awal kita berjumpa, sudah lewat masa kenangan dengan lagu-lagu riang darinya, saat bermain tebakan angka rahasia hingga berkata keras bilangan sambil menjejerkan mobilan.Â
Masa ini, kami mulai menapaki jalan makadam curam diawal, guna mencapai jalan aspal mulus didepan. Aku dibisikannya kalimat-kalimat indah yang belum pernah kudengar, apakah ini dari Rune?
Surat dan kata-katanya masih kuingat, seperti
"Hai....takuhah kamu 241 + 25 - ( - 37 ) - 204 = ...."Â ungkapnya disuatu pagi.Â
Terkadang, dia suka bercerita