Matanya melahap pantulan lampu jalanan yang melompat dari butir-butir salju
Jari-jari tangannya masih enggan berpisah dengan sebatang kuas
Api di dada membuatnya mati rasa untuk sementara
Belum cukup waktu yang ia habiskan untuk mencubit separuh suasana ke dalam kanvas di hadapannya
Dialah pelukis malam
Memotong helai-helai malam
Kemudian merajutnya menggunakan kuas dan kanvas
Ada dua kali 365 potongan malam ia koleksi
Tanpa ingin terlewati satu saja
Bukan tanpa sebab
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!