Mohon tunggu...
Hamdani Lubis
Hamdani Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hobi saya berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Sastra di Era Digital

28 Oktober 2022   02:04 Diperbarui: 28 Oktober 2022   02:15 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak hanya itu, para penulis juga diharapkan agar menulis karya sastra sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang ada dengan baik dan benar. Seharusnya para penulis menjadi contoh bagi para pembaca untuk memotivasi para pembaca agar dapat menghasilkan sebuah karya sastra yang tentu saja sudah sangat mudah diakses oleh khalayak umum.

Bisa dengan mengadakan pelatihan tentang kepenulisan yang memuat berbagai cara dan tips untuk menjadi penulis yang hebat dan menghasilkan karya sastra yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Mengenai internet yang mungkin tidak semua selalu mendapat jangkauannya, tentunya ada beberapa platform digital yang dapat didownload dan menikmatinya dengan gratis meskipun ada beberapa batasannya.

KESIMPULAN

Sastra digital atau sastra cyber adalah sebuah aktivitas berbahasa dalam bentuk tulisan yang berwujud digital yang memanfaatkan teknologi sebagai medianya, misalnya handphone, komputer, internet. Sastra Digital memanfaatkan kemampuan dan kemajuan teknologi komunikasi sebagai sarana dan prasarana berkarya.

Sastra digital ini dijadikan sebagai wadah untuk berkreasi dibidang sastra yang dapat dilakukan oleh siapapun. Bahkan dengan berkembangnya sastra digital ini memberi keuntungan bagi para penulis atau sastrawan untuk mempublikasikan karyanya.

sastra digital juga tidak lepas menuai kontroversi (pro dan kontra). Dari kalangan ahli sastrapun banyak yang mendiskusikan hal ini dengan berbagai pandangan. Ada yang menilai positif dan juga menilai negatif. Fenomena sastra digital di Indonesia nampaknya membutuhkan perhatian yang lebih besar lagi karena dipercaya dapat berkontribusi bagi perkembangan kesusastraan di Indonesia. 

Tidak hanya itu, keberadaan sastra digital sendiri dipercaya sebagai refleksi realitas dinamika masyarakat yang ada saat ini. Masyarakat yang senantiasa bergerak ke arah yang lebih modern ikut memberikan kontribusi bagi kemunculan sastra digital dengan mengikuti pesatnya perkembangan teknologi komputer dan internet yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun