Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Para Perempuan Tangguh

3 Februari 2025   16:06 Diperbarui: 3 Februari 2025   16:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ojek daring itu monopoli para laki-laki? Siapa yang bilang seperti itu?

Ada beberapa perempuan yang menjalani profesi sebagai driver ojek.

Saya melihat beberapa perempuan yang harus berjibaku mengarungi jalanan, berpeluh keringat, menghadapi panas terik membakar dari sinar matahari, berkutat dengan berbagai asap knalpot yang bertebaran di mana-mana.

Saya saja tak tahan berlama-lama di jalanan, apalagi saat tengah hari di saat kulminasi matahari lagi panas-panasnya.

Tentu saja, saya yakin, baik laki-laki maupun perempuan, tak ada seorang pun yang ingin menjadi driver ojek, baik itu driver ojek sepeda motor atau mobil. Seandainya tersedia pekerjaan yang memenuhi kebutuhan hidup, pastilah mereka akan beralih dan menjalani pekerjaan baru tersebut. 

Apalagi menjadi driver ojek, khususnya driver ojek sepeda motor, mereka menghadapi berbagai risiko yang membahayakan jiwa penumpang dan driver-nya sendiri.

Mulai dari luka ringan, patah tulang, sampai meninggal dunia. Profesi ojek online, khususnya ojek sepeda motor, sangatlah rentan dengan bahaya yang mengintai setiap saat di sekitar.

Makna tatapan ke Sungai Karang Mumus

Ada beberapa perempuan yang saya lihat di kota Samarinda yang mengusik nurani saya.

Yang pertama adalah seorang perempuan yang terlihat berusia 40-an menurut asumsi saya.

Saya melihat perempuan ini, sebut saja Dewi, sedang duduk di tepian sungai Karang Mumus di dekat Jembatan Satu Sungai Dama. Dia mengenakan jaket GRAB. Ada dua laki-laki yang juga mengenakan jaket GRAB.

Saya tidak tahu apa yang mereka bertiga perbincangkan, tapi, meskipun saya hanya lewat sepintas, saya melihat Dewi menatap cukup lama ke arah sungai Karang Mumus. Entah apa yang dipikirkannya saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun