Kalau ponsel Nokia tadi hanya saya gunakan untuk membunyikan alarm tanda berakhirnya lari. Tidak ada informasi tentang jarak tempuh, total kalori yang terbakar, dan jumlah langkah kaki.Â
Belum lagi kalau ada risiko ponsel terlepas dari genggaman. Penyebabnya kebanyakan adalah kaki tersandung. Maklum, lari saat pagi, dini hari, jam empat atau lima untuk menghindari kerumunan dan polusi udara.
Penerangan jalan yang kurang menjadi persoalan. Terkadang saya tidak melihat lubang-lubang atau 'bopeng- bopeng' yang menganga bagai jebakan batman. Tersandung, jatuh, dan ponsel terlepas dari tangan. Tutup belakang ponsel terbuka dan baterai hape ikut melayang.
Dengan adanya smartband, saya pun jadi bebas dari rasa waswas jatuhnya hape. karena saya tidak lagi membawa HP Nokia. Tangan bebas dari genggaman
Pencapaian
Nah, yang paling menyenangkan dari imbas adanya smartband adalah bisa mengetahui jarak tempuh dan terutama seberapa banyak langkah kaki setiap hari.
Ada informasi yang sangat lengkap perihal aktivitas olahraga, dalam hal ini berlari.
Saya bisa melihat pencapaian berlari yang saya lakukan secara harian, mingguan, dan bulanan.
Untuk laporan bulanan dalam berolahraga bisa terlihat dalam bulan Mei 2024 sebagai contoh (Saya memulai tulisan ini pada tanggal 31 Agustus 2024).
Di dalam Laporan Bulan Mei 2024, tercatat rerata harian di bulan Mei 2024 ini adalah 7.774 langkah per hari. Memang tidak mencapai 10.000 langkah per hari, karena ada hari-hari tertentu yang tidak meraih 10.000 langkah meskipun sudah berlari cukup jauh dan ada bonus berjalan juga. Ada hari-hari tanpa latihan sehingga jumlah langkah sangat minim. Maklum, saya menyediakan dua hari off yaitu Jumat dan Minggu.
Bagi saya pribadi, otot pun perlu istirahat untuk pemulihan. Setiap hari, tujuh hari dalam seminggu menggeber diri dalam berolahraga menyebabkan otot-otot yang digunakan tidak maksimal dalam pemulihan. Salah-salah bisa cedera.