Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Les Gitar #1, Awal Mula

10 Agustus 2024   16:56 Diperbarui: 10 Agustus 2024   16:57 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 - Kertas Lagu "Tetap Cinta Yesus" yang masih "bersih" dari chord | Dokumentasi Pribadi

Setelah pertemuan perdana pada hari Senin, 3 Juni 2024 (Anda bisa membaca artikel sebelumnya yang berjudul "Les Gitar, Audisi, dan Prospek ke Depan), les gitar akhirnya dimulai. Pertemuan satu pada hari Senin, 10 Juni 2024.

Baca juga: Les Gitar, Audisi, dan Prospek Ke depan

Sayangnya, setelah menunggu seminggu, saya diperhadapkan dengan jadwal les yang "kurang bersahabat".

Saya mengatakan "kurang bersahabat" karena jam les yang mulai lebih malam, dari jam delapan sampai jam sembilan malam.

Secara pribadi, saya ragu dengan ketepatan waktu les karena menimbang pada pertemuan perdana untuk pembagian kelas, pertemuan molor lebih dari seperempat jam. Kemungkinan terlambat mulai pasti bisa terjadi.

Bisa jadi les dimulai pukul 20.30 atau setengah sembilan malam dan berakhir pada jam 21.30 atau setengah sepuluh!

Semoga tidak terjadi hal seperti itu.

Yah, tapi mau bagaimana lagi? Ya sudahlah. Terpaksa saya telan omelan, karena tidak ada gunanya mengomel. Toh sudah ketok palu. Keputusan sudah final dan tidak bisa diganggu gugat.

Jam delapan malam, Yah, saya jadi sempat makan malam dulu, karena butuh tenaga ekstra. Perjalanan dari rumah ke tempat les sekitar delapan kilometer dengan durasi kira-kira 30 menit. Pergi-pulang berarti membutuhkan waktu perjalanan sekitar satu jam atau mungkin lebih dari itu.

Untunglah cuaca bersahabat sore dan malam itu. Semesta seakan mendukung saya untuk belajar di les gitar malam itu.

Dan setelah tiba, ternyata dugaan saya tidak meleset. Kami, para murid les, harus menunggu melewati jam delapan. Mungkin sekitar 15 menit (lagi-lagi) baru kami dipersilakan memasuki ruangan kelas karena kelas jam tujuh baru selesai.

Yah, jengkel pasti ada, tapi saya tidak bisa berkata apa-apa, karena saya pikir, "Untuk apa marah?"

Dibawa santuy aja.

Kelas C. Intermediate.

Bukan pemula, dan juga bukan tingkat mahir. 

Posisi di tengah memang selalu menjadi pertanyaan karena keterampilan setiap orang kalau berada pada posisi "tengah" tidaklah sama.

Saat pelajaran dimulai, ada dua mentor di hadapan. Bang J dan Mas R. J lebih mendominasi di dalam proses belajar mengajar, sedangkan R lebih kepada mencontohkan cara bermain gitar.

Pada pertemuan pertama, J menjelaskan tentang perpindahan chord (kunci) gitar. dalam sebuah lagu.

Strumming (genjrengan) menjadi andalan mengiringi para anggota MK dalam menyanyi.

J memberikan dua lembar kertas yang setiap kertas berisi satu lagu.

Kertas pertama memuat lagu "Tetap Cinta Yesus" sebagai lagu "Worship" (Penyembahan).

Kertas kedua berisi lagu "Segala Puji Syukur." sebagai lagu "Praise" (Pujian).

J menjelaskan tentang saat berpindah chord. J memberikan contoh untuk baris pertama Lagu "Tetap Cinta Yesus."

Gambar 1 - Kertas Lagu
Gambar 1 - Kertas Lagu "Tetap Cinta Yesus" yang masih "bersih" dari chord | Dokumentasi Pribadi
J meminta kami, para murid, untuk menulis chord-chord perpindahan di lagu pertama "Tetap Cinta Yesus".

Gambar 2 - Kertas Lagu
Gambar 2 - Kertas Lagu "Tetap Cinta Yesus" yang sudah tertera chord | Dokumentasi Pribadi
Bisa dikatakan 70 persen durasi proses belajar mengajar hanya terbatas pada penjelasan dan menulis.

Kami mengerjakan tugas. Menuliskan chord demi chord di kertas lagu "Tetap Cinta Yesus".

J berkeliling, memeriksa hasil perpindahan chord di lagu tersebut pada lembar tugas setiap murid.

Mengecek dan memberikan evaluasi tentang hasil kerja murid. Ada revisi dalam penyusunan chord-chord tersebut.

Setelah itu, J menugaskan setiap murid untuk memainkan lagu "Tetap Cinta Yesus" sesuai dengan chord-chord final yang sudah kami tulis di kertas masing-masing.

(Saya merekam video memainkan lagu "Tetap Cinta Yesus" di gitar sambil bernyanyi di rumah. Kualitas suara seadanya. Chord-chord yang dimainkan sedikit berbeda dengan yang sudah tertulis di kertas)

Selanjutnya, J meminta para murid untuk menuliskan chord-chord perpindahan di kertas lagu kedua "Segala Puji Syukur" di rumah masing-masing. 

"Minggu depan, kita akan membahasnya," kata J.

Pada akhirnya, J mengakhiri pertemuan pertama. R berdoa untuk menutup proses belajar mengajar pada malam hari itu.

Kesan pertama lumayan baik, meskipun porsi memainkan gitar tidak terlalu banyak. Harapan saya, pada pertemuan kedua, persentase praktik lebih besar dari teori.

Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun