Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Ada yang Tidak Pernah Terjatuh?

9 Mei 2024   07:25 Diperbarui: 9 Mei 2024   07:27 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengacalah di depan cermin. Pastilah dari wajah saja, kita bisa melihat banyak kekurangan secara fisik. Mulai dari jerawat yang bercokol di wajah, menganggap hidung terlalu pesek atau terlalu mancung, tahi lalat yang dianggap mengganggu estetika, dan lain sebagainya.

Sayangnya, lebih mudah menilai kekurangan pada wajah dibanding kesalahan perilaku diri. Parahnya, menyoal kekurangan orang lain lebih mudah dilakukan daripada mengumbar kelemahan sendiri.

Sudah saatnya sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Tuhan memang sengaja menciptakan manusia dengan segala keterbatasan. Supaya tidak timbul arogansi dan bisa saling membantu antara setiap insan.

Mengingatkan orang akan kesalahan yang dia perbuat sebenarnya tidak menjadi soal. Hanya, harus memperhatikan cara menyampaikannya. Mengutarakan dengan santun lebih baik daripada grasah-grusuh kasar, merasa dirinya benar.

2. Menyadari sehebat apapun manusia berhati-hati, dia pasti akan berbuat salah

"Hati-hati di jalan."

Saya rasa, Anda sudah sering mendengar wejangan ini dari anggota keluarga atau kenalan.

Tidak salah melontarkan nasihat "hati-hati", namun perlu menyadari bahwa sehebat apapun manusia berhati-hati, dia pasti akan berbuat salah pada waktunya.

Justru, dari kesalahan, kita bisa memetik pelajaran kehidupan. Kalau hidup mulus-mulus saja, kehidupan tidak akan berwarna-warni. Membosankan adanya.

Tapi jangan juga ceroboh, sengaja mencari-cari persoalan dan masalah. Menggeber sepeda motor dan mobil sekencang-kencangnya tidak akan menghasilkan apa-apa, kecuali bencana di ujungnya (kecuali Anda pembalap MotoGP dan memacu kendaraan di balapan resmi di sirkuit Mandalika, tentu saja akan menghasilkan "sesuatu").

Jatuh karena kecelakaan khususnya kecelakaan lalu lintas saat bersepeda motor tidak bisa dielakkan. Banyak hal bisa terjadi, mulai dari "kesandung" polisi tidur, sampai menghindari kucing yang seenaknya menyeberang jalan, sehingga menyebabkan motor beserta pengendara mampir sejenak di parit terdekat.

Berhati-hati harus, tapi apabila jatuh, itu adalah kewajaran. Belajar dari hal itu dan berusaha untuk tidak mengulanginya atau terjadi kembali.

3. Menyadari bahwa Tuhan memegang kendali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun