Baca juga: Sekolah "Dasar" yang Rapuh
Baca juga: Belajar Bahasa Inggris Tanpa Ribet dengan "Describing Object"
Baca juga: Didikan "Senyap" Ayah dan Ibu untuk Mencintai Buku
Dan yang terlebih lagi, saya juga menyalurkan kegelisahan saya dengan bermain gitar. Bukan hanya memainkan gitar, namun saya mendokumentasikannya dengan merekam permainan saya. Lewat rekaman video, saya "mengabadikan" pengalaman-pengalaman, proses belajar bermain gitar yang sudah lewat beberapa waktu silam sampai saat ini. Saya mengunggah video-video gitaran saya ke YouTube, supaya saya akan tetap bisa mengingat masa-masa jari-jari tangan masih bisa memetik senar-senar gitar.
Menjaga tetap waras memang tidak mudah. Memelihara konsistensi berkarya juga tidak gampang.
Tentu saja, godaan terbesar terutama saat ngonten adalah seakan konten yang dihasilkan tidak berarti bagi orang lain. Selain yang memuji, ada juga yang mencaci, khususnya mengomentari video gitaran saya yang memang sejujurnya jauh dari kata "bagus".