Sebelum membuat soal ujian, kami, tim pembuat soal dari berbagai mata pelajaran mendapat "pembekalan" terlebih dahulu, mulai dari cara pembuatan kisi-kisi, kartu soal, sampai pada proses finalisasi rampungnya soal-soal ujian beserta kunci jawaban.
Bicara tentang kisi-kisi, Pak Yudha (bukan nama sebenarnya), sang penatar, memberitahukan tentang prosedur penyusunan kisi-kisi yang baik dan benar.Â
Mulai dari menggunakan "kata kerja operasional" sampai penyebaran soal dalam "peta" kisi-kisi dikupas tuntas. Kisi-kisi bukanlah bocoran soal, tetapi menuntun para peserta didik dalam mempersiapkan ujian semester dalam bentuk kalimat - kalimat aplikatif, bukan hanya menyodorkan bab-bab yang harus para peserta didik pelajari.
Anehnya, "kisi-kisi" versi para guru Brian terlalu berfokus kepada bab-bab materi ajar dalam buku paket. Berikut beberapa contohnya dalam mata pelajaran IPS dan Bahasa Inggris.
Saya tidak habis pikir. Apakah mereka tidak pernah mendapat pelatihan membuat kisi-kisi sebelumnya?
Untuk kisi-kisi PAT Matematika, bisa dikatakan bagus, mendekati aturan-aturan dalam penulisan kisi-kisi. Sayangnya, ada beberapa poin di kisi-kisi yang "terkesan" memberitahu soal ujian, seperti yang terlihat berikut ini.
Rencanakan kisi-kisi dengan baik. Rancang sebaik mungkin sesuai rambu-rambu yang ada. Jangan asal membuat.
Mungkin Anda pernah mendengar kalimat "Gagal dalam merencanakan berarti merencanakan kegagalan sendiri itu."
Sukses bukan "kebetulan". Selalu ada pola, rencana yang matang. Tidak ada proses belajar mengajar yang menyenangkan dan berhasil jika tidak didahului Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang terstruktur dan sistematis.