Bahasa Inggris, khususnya di Sekolah Dasar (SD), sudah banyak pengalaman mengajar yang saya alami, baik itu yang menggembirakan maupun "menggemaskan".
Setelah hampir 25 tahun mengajarDalam tulisan ini, saya ingin menceritakan beberapa pengalaman "menggemaskan" dalam proses belajar mengajar, yaitu yang berhubungan dengan "Time" (Waktu).
Sejak SD, "Time" diajarkan. Dalam banyak kasus, peserta didik usia dini membuat kesalahan dengan selalu menyertakan "o'clock" di setiap pernyataan waktu.
Saya bisa maklum. Masih bisa mengerti karena meletakkan dasar tidaklah mudah.
Tapi sewaktu saya mengajar murid les untuk pertama kalinya, baik itu murid les SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi, saya merasa ada yang salah dengan kebanyakan murid les di kalangan pendidikan menengah (SMP dan SMA/SMK) dan tinggi (universitas) yaitu tetap "ngotot" menggunakan "o'clock" di setiap pernyataan waktu.
Misalnya:
"It is a quarter past seven o'clock," kata Adi (bukan nama sebenarnya), murid les yang berstatus siswa kelas IX SMP.
"It is half past ten o'clock," jawab Linda (nama samaran), salah seorang murid les yang duduk di bangku kelas XII SMA.
"It is ten to twelve o'clock," ujar Michael (sebut saja begitu), murid les privat yang masih menjalani semester awal di salah satu perguruan tinggi swasta di Samarinda.
Ini baru salah tiga dari banyak contoh nyata kelatahan kebanyakan peserta didik saya yang selalu menjadikan "o'clock" sebagai andalan di dalam setiap pernyataan waktu.
Tentu saja, mengambinghitamkan guru-guru bahasa Inggris di sekolah bukanlah tindakan yang tepat. Saya pernah dalam posisi mereka.Â
Dengan tuntutan kurikulum dan materi pelajaran yang menggunung, tanggung jawab guru bahasa Inggris sudah tak tanggung-tanggung lagi! Susah nan perih!
Sudah menjadi rahasia umum (survei tidak resmi versi saya juga membuktikan) bahwa kalau peserta didik tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik, guru bahasa Inggris di sekolah selalu menjadi sasaran "pihak yang bersalah" dari kebanyakan orangtua murid.
Padahal, belajar mandiri di rumah juga memegang peranan yang penting, bahkan bisa dikatakan amat sangat penting, karena waktu di rumah (lebih tepatnya di luar jam sekolah) lebih banyak daripada di sekolah.
Orangtua dan lingkungan juga berperan penting dalam pendidikan anak. Bukan cuma monopoli guru dan sekolah.
Bagaimana memahami penggunaan waktu dalam bahasa Inggris
Memang mempelajari bahasa asing tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain struktur kalimat atau tata bahasa Inggris yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia, minimnya kosakata yang dipunya juga menjadi kendala.
Oleh karena itu, saya ingin memberikan tiga saran demi tercapainya pemahaman bagi siapa saja yang ingin menggunakan "waktu" dalam bahasa Inggris.
Saran #1 - Tidak selalu harus ada "o'clock" dalam setiap kalimat
Ini yang menjadi hal pertama di dalam setiap awal belajar dengan saya, baik itu di sekolah maupun di les.
Saya selalu menyatakan di awal bahwa "o'clock" tidak selalu harus ada dalam setiap kalimat yang berhubungan dengan waktu.
"O'clock" hanya diperuntukkan untuk menyatakan jam dimana jarum panjang pada jam analog berada pada arah menunjuk angka 12, atau pada "00" di bagian menit jam digital.
Misalnya:
Jadi, apabila jam menunjukkan posisi "tepat"; entah itu jarum panjang mengarah tepat ke angka 12 di jam analog, maupun tampilan "00" di bagian menit di layar jam digital; berarti kita membutuhkan "o'clock".
Selain itu?
Tentu kita tidak boleh menggunakan "o'clock" karena tidak tepat sasaran.
Contohnya tiga kesalahan ucap dan tulis yang seharusnya tidak perlu terjadi di awal tulisan ini.
"It is a quarter past seven o'clock", harusnya cukup ditulis "It is a quarter past seven", yang berarti jam tujuh lewat 15 menit.Â
Jarum panjang tidak mengarah ke angka 12, tapi ke angka 3 di jam analog; dan bagian menit tidak menunjukkan angka "00" tetapi "15" di bagian menit di jam digital.
Jadi, ini adalah poin pertama yang menjadi perhatian awal.
Penggunaan "o'clock" hanya untuk kasus-kasus tertentu saja.
Saran #2 - Perlu mengetahui perihal menyatakan waktu dari dua gaya yang umum digunakan
Ada beberapa "gaya" yang umum digunakan untuk menyatakan waktu dalam bahasa Inggris.
Dari sekian banyak "gaya" yang dipengaruhi dari negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris, ada dua "gaya" yang jamak digunakan, yaitu British English dan American English.
British English, sesuai dengan namanya, adalah gaya berbahasa Inggris yang berasal dari negara Inggris yang memproduksi bahasa Inggris tersebut.
Penulisan dan pengucapan waktu dari segi urutan dalam bahasa Inggris tidaklah sama dengan bahasa Indonesia, khususnya dalam British English.
Seperti tiga kesalahan sebelumnya, sudah terlihat jelas kalau posisi jam dan menit yang berbeda dengan kebiasaan pengucapan dan penulisan dalam bahasa Indonesia.
Di dalam British English; kecuali kalau jam menunjukkan "tepat" seperti "It is seven o'clock" yang berarti "jam tujuh tepat"; posisi "menit" diucapkan atau dituliskan terlebih dahulu, lalu "jam" menutup di akhir kalimat.
"It is a quarter past seven", kesalahan pertama sudah dibahas dan diperbaiki. Sekarang kita lanjut mengupas kesalahan kedua dan ketiga.
Kesalahan kedua, "It is half past ten o'clock" yang seharusnya ditulis dan diucapkan "It is half past ten" menunjukkan kalau "menit" harus disebutkan terlebih dahulu, baru "jam" menyusul kemudian.
Begitu juga dengan kesalahan ketiga dimana percakapan ini kurang lazim digunakan dalam percakapan di kebanyakan warga +62, yaitu yang menyangkut "kurang".
Berbeda dengan British English, American English bisa dibilang lebih "user friendly" dengan masyarakat Indonesia.
Mengapa lebih "user friendly"
Karena susunan jam dan menit sama dengan struktur bahasa Indonesia.
Contohnya: untuk jam 10 lewat 30 menit, maka di dalam American English, kita mengatakan "It is ten thirty". Untuk jam tujuh lewat 15 menit, kita menyebutkan "It is seven fifteen".
Bagaimana dengan "kurang" seperti "jam 12 kurang 10 menit"?
Dalam American English, sejauh pengamatan saya dari berbagai sumber (entah bagaimana dengan pengamatan rekan guru bahasa Inggris yang lain), tidak ada istilah "kurang" dalam penyebutan waktu di American English.
Jadi "jam 12 kurang 10 menit" harus dialihkan dulu ke "lewat" menjadi "jam 11 lewat 50 menit".
Yang mana yang kebanyakan digunakan di Indonesia?
Saya rasa Anda sudah bisa menebaknya. British English yang menjadi andalan, meskipun kebanyakan warga +62 tidak memahami aturan penggunaannya, karena memang tidak umum dengan tata bahasa Indonesia.
Di kurikulum pendidikan bahasa Inggris di jenjang pendidikan formal (SD, SMP, dan SMA/SMK), penyebutan jam dengan gaya British English lebih dikedepankan. Memang ada penjelasan tentang American English seputar jam, tetapi tidak banyak.
Untuk Anda dan siapa saja, terserah mau menggunakan yang mana. Mau British English ataupun American English, tidak menjadi soal, asalkan tepat dalam tata bahasa dan penggunaan.
Saran #3 - Praktikkan
Praktik.
Tidak cukup dengan hanya memahami seputar teori, karena mengetahui belum tentu menjamin seseorang bisa melakukannya.
Praktikkan perihal waktu dalam bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan.
Mulailah dari komunitas terkecil, yaitu keluarga. Berbicaralah dalam bahasa Inggris di antara anggota keluarga. Bukan terbatas menyangkut perihal waktu, namun juga hal-hal lainnya.
Teman-teman dan komunitas bahasa Inggris juga akan sangat membantu peningkatan berbahasa Inggris.
Intinya, praktik, praktik, dan praktik, karena ada kalimat bijak yang kebanyakan saya temui di berbagai buku tulis sekolah yang berbunyi, "Practice Makes Perfect".
* * *
Demikian sekilas berbagi pengalaman tentang masalah dalam mengajar dan saran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dari segi materi "Time" (Waktu).
Kiranya bisa bermanfaat. Tentu saja, tulisan ini banyak kekurangannya karena saya hanya guru biasa yang terbatas adanya.
Mudah-mudahan para rekan guru bahasa Inggris yang lain dapat memberikan berbagai masukan di Kompasiana, supaya lebih banyak warga yang mendapat informasi yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris.
Akhir kata, keep learning, don't give up in studying English.
See you later.
Salam Kompasiana
(Bagi Anda yang lebih suka melihat dan mendengarkan ulasan ini dalam bentuk video, Anda bisa klik link YouTube berikut ini. Semoga bermanfaat ^_^)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H