Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

3 Kesalahan Utama Kebanyakan Warga +62 dalam Berbahasa Inggris

10 September 2021   19:51 Diperbarui: 10 September 2021   22:14 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lebih dari 20 tahun mengajar bahasa Inggris, baik itu di tingkat SD, SMP, dan SMA, maupun di tingkat perguruan tinggi sebagai asisten dosen; saya banyak menelaah dan mengamati berbagai hal.

Setelah menganalisis selama bertahun-tahun dan melewati banyak perenungan, menurut saya, ada 3 (tiga) kesalahan utama warga +62 dalam berbahasa Inggris atau yang baru belajar bahasa Inggris.

Kebanyakan dari para peserta didik yang pernah saya ajar menggambarkan tiga kesalahan ini. Tentu saja, ini berdasarkan pengamatan saya secara kasatmata dan subjektif adanya. Tidak berdasarkan metode penelitian.

Mungkin Anda yang juga berprofesi sebagai guru bahasa Inggris seperti saya tidak setuju dengan pendapat saya yang sebentar lagi akan saya paparkan.

Yah, tidak apa kalau Anda tidak setuju, karena pasti pengalaman dan pemikiran Anda berbeda dengan saya. Namun izinkan kali ini saya menyebutkan dan menguraikan tiga kesalahan utama kebanyakan warga +62 dalam berbahasa Inggris beserta dengan alasan-alasannya menurut pengalaman dan pengamatan saya. 

Langsung saja, apa tiga kesalahan utama kebanyakan warga +62 dalam berbahasa Inggris menurut saya?

1. Tidak menggunakan subjek dan predikat secara benar

Seringkali, saya menemui kebanyakan peserta didik saya, bahkan yang sudah berstatus siswa atau siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahkan mahasiswa/mahasiswi sekalipun, mayoritas dari mereka tidak menggunakan subjek dan predikat secara benar.

Misalnya, sewaktu mereka menyebutkan "Saya adalah Johan" atau menggunakan nama mereka masing-masing, terkadang saya harus menghela napas dan menggelengkan kepala dalam hati.

Kenapa? Karena jawaban-jawaban mereka yang seharusnya tidak terlontar seperti itu mengingat status mereka yang bukan peserta didik SD dan SMP lagi.

"Saya adalah Johan" atau "Saya Johan" adalah pernyataan dasar yang seharusnya mereka bisa katakan dan tuliskan dengan mudah tanpa ragu dan tanpa berpikir lama.

Sayangnya, kebanyakan dari mereka menjawab dengan:

  • I Johan
  • I is Johan
  • I are Johan
  • dan lain sebagainya

Hanya sedikit yang bisa menjawab dengan "I am Johan". 

Ini baru satu hal.

Belum lagi kalau sudah menyangkut kalimat sederhana (simple sentence) dengan kata kerja bantu yang lainnya.

Contohnya, penggunaan To Be yang tidak tepat. "Is" yang seharusnya digunakan untuk subjek "he, she, atau it", dipakai sesudah you atau they.

Yang seharusnya "He is a farmer" menjadi "He are a farmer". Yang semestinya "They are students" berubah wujud menjadi "They is students".

Begitu juga dengan penggunaan kata kerja dasar atau "to infinitive". Terdapat banyak kekeliruan yang sebenarnya bersifat "teknis".

Misalnya: 

'Saya makan pagi pada jam enam', dalam bahasa Inggris akan dituliskan sebagai berikut: "I have breakfast at six".

Bagaimana seharusnya menulis 'Rendi makan pagi pada jam enam' dalam bahasa Inggris?

Kita seharusnya menuliskannya sebagai berikut: 'Rendi has breakfast at six'.

Sayangnya, kebanyakan dari murid saya menuliskan 'Rendi have breakfast at six'. Minimnya pengetahuan dan pemahaman dalam tata bahasa bahasa Inggris yang menyebabkannya dan menjadi kesalahan kedua.

2. Tidak mengetahui bentuk waktu dalam berbahasa Inggris

Masalah waktu yang mempengaruhi penulisan kalimat sangatlah krusial dalam bahasa Inggris. Ini yang menjadi persoalan karena di dalam bahasa Indonesia, tidak ada perbedaan di dalam menyatakan kejadian di waktu lampau, sekarang, atau di masa yang akan datang.

Contohnya:

  • Saya memasak sup ayam kemarin.
  • Saya sedang memasak sup ayam sekarang.
  • Saya akan memasak sup ayam besok.

Itu semua tidak terlalu berbeda jauh. Hanya dua atau tiga kata yang berbeda. Dari segi kata kerja, tidak ada perubahan sama sekali.

Namun kalau kita ingin menuliskan ketiga kalimat tersebut dalam bahasa Inggris, maka akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok.

Ketiga kalimat sebelumnya akan menjadi sebagai berikut:

  • I cooked chicken soup yesterday

  • I am cooking chicken soup now

  • I will cook chicken soup tomorrow

Seperti yang Anda lihat, selain kata keterangan waktu (Adverb of time), yaitu yesterday, now, dan tomorrow yang berbeda, juga ada perbedaan menyolok dalam penggunaan kata kerja (Verb), yaitu cooked, cooking, dan cook.

Bentuk waktu atau yang biasa disebut 'Tenses' adalah informasi penting yang harus kita kuasai kalau ingin berbahasa Inggris dalam "segala waktu".

Sudah banyak sumber untuk menggali informasi seputar 'Tenses' dan pernak-perniknya, seperti buku sampai YouTube. Jangan malas. Jangan malas untuk belajar. Jangan beralasan tidak ada guru atau teman yang bisa diajak berbicara atau belajar bersama yang menjadi kambing hitam penyebab Anda tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik.

3. Lebih menyukai kalimat pasif daripada kalimat aktif

Ini juga menjadi masalah tatkala ingin merangkai kata untuk membuat suatu kalimat sederhana dalam bahasa Inggris.

Kalimat pasif lebih menjadi pilihan sehari-hari ketimbang kalimat aktif. Kebanyakan orang (termasuk saya juga) sejak kecil terbiasa menggunakan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, khususnya kalau mengadu ke orangtua.

Contoh:

  • Saya dipukul Billy tadi pagi
  • Mobil-mobil ini dirusak oleh Sue
  • Surat itu ditulis oleh Tom

Di dalam bahasa Inggris, kita akan menuliskannya sebagai berikut:

  • I was hit by Billy this morning
  • These cars were broken by Sue
  • That letter was written by Tom

Seperti yang Anda lihat, kalimat-kalimat di atas adalah bentuk kalimat pasif atau dalam bahasa Inggris disebut Passive Voice. Penggunaan Passive Voice tidak sederhana. Kita harus mengikuti kaidah atau aturan tata bahasa yang dalam hal ini menyangkut bentuk waktu (tenses) yang kita sudah bahas di kesalahan kedua sebelumnya.

Dan, menguasai bentuk waktu (tenses) tidak mudah, apalagi kalau diterapkan dalam bentuk Passive Voice.

Kebanyakan dari murid les saya menganggap bahwa bahasa Inggris berada dalam "posisi yang sama" dengan bahasa Indonesia, yaitu cara penulisan kata kerja dan aturan tata bahasa tidak berubah bentuk.

Contoh yang sering mereka ucapkan:

  • I hit Billy this morning
  • These cars break Sue
  • That letter write Tom

Pemahaman "Saya dipukul Billy" tentu saja berbeda makna dengan "I hit Billy" yang berarti "Saya memukul Billy". Begitu juga dengan kalimat kedua dan ketiga yang sangat bertolak belakang dengan pesan yang sebenarnya ingin disampaikan.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran untuk terlebih dahulu mempelajari kalimat aktif, kemudian selanjutnya bisa membahas kalimat pasif dalam bahasa Inggris, supaya tidak terjadi kesimpangsiuran makna dan pemahaman.

Terus belajar

Belajar tidak mengenal kata pensiun. Selama hayat masih dikandung badan, kita harus belajar dengan sekuat tenaga. Jangan sampai malas mendera.

Apalagi di zaman sekarang yang apa-apa serba teknologi. Menguasai bahasa Inggris adalah suatu keharusan. Kita akan sangat ketinggalan dengan bangsa lain jika penguasaan bahasa Inggris masih dangkal.

Terus belajar. Giat dalam menimba ilmu baik lewat dunia nyata maupun maya. Dengan menguasai bahasa Inggris, wawasan dan kesuksesan akan lebih terbuka untuk kita.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun