Berbeda dengan bahasa Inggris yang menjadi profesi saya dalam mengarungi dua puluh tahun lebih sebagai guru bahasa Inggris. Bisa dibilang, untuk urusan pembelajaran bahasa Inggris, saya sudah "lumayan" menguasai.
Sejauh ini, belum ada yang berkomentar miring tentang isi konten di channel YouTube tentang pembelajaran bahasa Inggris yang saya kelola.Â
Kalaupun ada kelak, saya juga tidak terlalu peduli, karena kebanyakan yang berkomentar julid sepertinya akan sama seperti yang ada di channel YouTube gitaran saya. No Action, Talk Only.
Sejauh memberi manfaat dan meninggalkan warisan yang berguna bagi sesama, saya akan jalan terus.Â
Ini salah satu video pembelajaran bahasa Inggris yang saya buat di channel tersendiri.
3. Bertanggung jawab kepada-Nya atas apa yang sudah diperbuat di dunia
Kalaupun saran pertama dan kedua tidak membuat Anda menyadari akan kejulidan dalam berkomentar di dunia maya, pengadilan terakhir di hadirat Tuhan akan menentukan hidup Anda kelak di alam sana.
Pertanggungjawaban. Apa yang Anda tabur, itulah yang Anda akan tuai. Anda melakukan kebaikan, Anda akan mendapat upah yang sesuai dengan tindakan. Anda menjalankan kejahatan, akibat yang setimpal akan Anda peroleh berdasarkan itu.
Tuhan yang akan menjadi hakim dan menentukan tujuan yang Anda akan jalani sesuai perbuatan Anda, baik atau buruk.
Sampai kapan Anda berlindung?
Kalau Anda memang sosok warganet yang suka berlindung di balik anonimitas supaya leluasa berkomentar julid, kiranya setelah membaca tulisan remeh ini, Anda bisa mengevaluasi hidup Anda selama ini.
Apa keuntungan yang keluarga dan orang-orang yang Anda sayangi dapatkan dari kejulidan Anda di balik anonimitas di dunia maya?
Apa warisan yang Anda akan tinggalkan pada generasi berikut setelah Anda tidak ada di dunia kelak?