Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berlindung di Balik Anonimitas

21 Mei 2021   20:41 Diperbarui: 23 Mei 2021   09:17 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anonimitas. (B_A via pixabay.com)

Apalagi dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini. Daripada sibuk main gim online, menghabiskan waktu nonton video hiburan, dan melontarkan komentar julid di media sosial, kan lebih baik bekerja keras demi membahagiakan orangtua dan keluarga kita.

2. Tinggalkan warisan yang bermanfaat untuk sesama 

Jejak digital yang membuat susah adalah apabila merisak orang lain tanpa pikir panjang dan mengakibatkan nama baik jadi rusak, bukan saja korban yang jadi susah namun juga yang melontarkan komentar julid terlebih lagi kena akibatnya. Anggota keluarga juga ikut menderita.

Seperti beberapa kejadian dalam dua atau tiga bulan terakhir, ada beberapa orang yang melakukan tindakan yang tidak semestinya dilakukan. Herannya, justru beberapa di sini adalah para orang dewasa yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada generasi muda.

Tapi kalau Anda yang membaca tulisan ini adalah generasi muda, jangan gembira dulu. Seperti yang sudah saya tuliskan di saran pertama, itu baru salah dua dari banyaknya contoh di dunia nyata.

Jangan meninggalkan warisan yang buruk tentang Anda kepada keluarga, handai tolan, dan warga dunia. Alih-alih, tinggalkan warisan yang bermanfaat untuk sesama.

Gunakan waktu kehidupan ini sebaik mungkin supaya orang lain mendapat inspirasi, penghiburan, atau memperoleh pengetahuan dari karya-karya Anda, bisa melalui tulisan (seperti di Kompasiana ini, lewat buku, novel, dan lain sebagainya), lewat video di YouTube, podcast, dan lain-lain.

Daripada hanya jadi penonton pasif yang menghabiskan kuota internet, kenapa Anda tidak mencobanya, menjadi YouTuber yang dapat memberikan imbal balik berupa pendapatan sampingan lewat komisi Adsense, menawarkan jasa, atau produk tertentu?

Di tengah beberapa komentar julid segelintir warganet, ada sejumlah netizen yang menghargai dan memberi apresiasi atas permainan gitar saya yang sangat jauh dari kata 'baik'. 

Mereka yang menjadi penyemangat saya untuk terus berkarya dan memberikan nasihat untuk mengabaikan segala nyinyiran warganet julid yang tidak jelas identitas dan kemampuannya.

Selain channel YouTube gitaran, saya juga membuat satu channel YouTube tentang pembelajaran bahasa Inggris.

Saya sadar diri, kalau kemampuan bermain gitar hanya sekadar hiburan bagi saya dan berharap orang lain juga terhibur mendengarnya. Kemampuan saya dalam bermain gitar sangat jauh dari kata oke karena kecelakaan lalu lintas yang pernah saya alami dulu mempengaruhi struktur jari jemari tangan kiri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun