Bu Lidya dan Pak Doni (Guru PJOK, bukan nama sebenarnya) melakukan hal yang sebetulnya hanya pantas dilakukan di ranah pribadi, bukan di ranah umum dan resmi.
Dalam WA Group yang berisi nomor WA peserta didik dan orangtua murid, beliau-beliau ini menggunakan berbagai singkatan yang tidak lazim dan terlalu sering dilakukan dalam berbagai pesan.
Berikut beberapa contohnya:
Siswa yg blmmngambil bku pkerjaan pjok smster satu,silakan bil dimeja pak doni.
Slmt pagi anak2 salahkan ambil gambar lampion ke sekolah tuk dihiasi sesuai yg sudah dikirinkan ibu kemarin, ambil di ruang piket
4. Pesan singkat yang bernada "perintah" yang jauh dari kata "sopan"
Mengambil kertas soal di sekolah tidak mungkin dilakukan oleh peserta didik yang masih berstatus siswa-siswi Sekolah Dasar (SD).
Seandainya Anda adalah orangtua murid, bagaimana tanggapan Anda setelah membaca pesan singkat dari Pak Doni berikut?
Tlong k skolah ambil soal latihan pjok utk persiapan ujian tryout n ujian akir.trims.
Saran untuk para guru terkait "pesan singkat"
Bu Lidya dan Pak Doni adalah salah dua dari begitu banyak guru di Indonesia. Saya tidak tahu apakah beliau-beliau sadar akan gaya berkomunikasi lewat pesan singkat tersebut sudah membuat beberapa orangtua murid merasa nyaman atau tidak.
Seandainya tidak, perkenankan saya memberikan saran guna memperbaiki etika komunikasi "pesan singkat" tersebut.
Ada 3 (tiga) saran yang saya ingin sampaikan di sini.