Warna Imlek yang berbeda di tahun ini tetap tidak bisa menyurutkan kemeriahan perayaan meskipun dilaksanakan dengan cara yang sangat sederhana.
Ada tiga hal yang bisa saya petik dari perayaan Imlek di tahun ini.
Pertama, Keluarga adalah yang utama.
Sedekat apa pun teman atau sahabat, ujung-ujungnya kalau kita mengalami kesulitan, keluargalah yang akan memperhatikan dan peduli sepenuhnya.Â
Keluarga adalah yang utama, segala-galanya dalam hidup kita yang singkat di dunia ini. Oleh karena itu, luangkan waktu sebanyak mungkin bersama keluarga selagi bisa. Ajak ngobrol dan berkomunikasi, karena kita tidak tahu kapan kita akan berpisah dari mereka.
Kedua, Imlek tahun ini mengajarkan bahwa perayaan tidak harus berarti mengenakan pakaian baru atau bepergian ke tempat-tempat eksotis untuk merayakannya.
Makan bersama keluarga tercinta adalah momen yang paling berharga. Walaupun sangat sederhana, namun tidak mengubah esensinya. Justru, kesederhanaan adalah esensi yang sebenarnya, yaitu berkumpul bersama untuk saling mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.
Ketiga, Berbagi rezeki adalah hal yang sukar dilakukan di masa pandemi, tapi itu justru keindahan di saat diri mengalami kesulitan finansial.
Memberi di saat berkelimpahan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, tapi memberi di saat berkekurangan tidaklah mudah untuk dilaksanakan.
Imlek mengajarkan bahwa memberi adalah sesuatu yang indah. Bukan karena paksaan, bukan karena tradisi. Karena rezeki malah akan Tuhan berikan berlimpah bagi siapa saja yang suka berbagi pada sesama, khususnya pada anggota keluarganya yang masih dalam kondisi keuangan yang sulit.
* * *