Bicara tentang vaksin, berarti bicara tentang hidup yang "bakal" bergulir normal kembali. Bukan PSBB atau "New Normal" atau apapun istilah yang diciptakan oleh pemerintah.
Sebagai salah satu titik pasir di antara ratusan juta pasir warga Indonesia, saya juga sudah merasa bosan dengan kondisi saat ini yang tidak jelas kapan akan kembali seperti biasa.
Vaksin ibarat sang surya yang menerangi setelah gelap menguasai. Vaksin seperti cahaya kehidupan bagi siapa saja yang ingin kembali hidup berjalan seperti sebelum-sebelumnya.
Secara pribadi, saya siap kalau mendapat kesempatan divaksin. Kalau perlu, sesegera mungkin. Namun sebelum itu terjadi, pemerintah harus mengerjakan PR-nya terlebih dahulu untuk meyakinkan saya dan semua warga tentang vaksin yang akan kami dapatkan.
Tujuannya? Supaya kami percaya akan keamanan vaksin yang akan memasuki tubuh kami, karena sudah seperti kita ketahui, di negeri +62 ini, sudah terlalu banyak hoaks berseliweran tak terkendali perihal vaksin covid-19, sehingga membingungkan warga.
Dengan adanya edukasi yang lebih masif dari pemerintah kepada warga, para warga bisa mengetahui seluk beluk vaksin secara menyeluruh, tidak sepotong-potong, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Apa saja yang perlu warga ketahui?
Memang seperti yang sudah diketahui bersama, vaksin akan diberikan secara gratis kepada seluruh warga negara Indonesia tanpa memandang strata sosialnya. Sudah kewajiban dari Negara untuk memenuhi hak warganya untuk memperoleh kesehatan.
Namun seperti kalimat sakti dalam perdagangan yang berbunyi "Teliti sebelum membeli", tidak salah kalau warga ingin tahu tiga hal yang menimbulkan tanya di hati sebelum menyediakan diri divaksin, meskipun mereka mendapat vaksin dengan gratis.
Apa saja tiga hal tersebut?
1. Makna tingkat efikasi vaksin covid-19
Apa sih efikasi itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efikasi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
Itu adalah makna satu kata dari efikasi. Namun efikasi dalam hal vaksin ini adalah bagaimana tingkat persentase penurunan terkenanya corona pada beberapa orang dalam suatu kelompok yang mendapat vaksinasi.
Dalam hal ini, pemerintah harus terbuka dalam menjelaskan makna tingkat efikasi pada setiap vaksin covid-19 yang ada.
Seperti kita ketahui, ada beberapa vaksin covid-19 yang sudah dirilis, seperti dari Moderna, Pzifer BioNTech, AstraZeneca-Oxford, PT Bio Farma, Sinopharm, dan Sinovac Biotech Ltd.
Tingkat persentase dari setiap vaksin yang akan digunakan di Indonesia sudah seharusnya diketahui oleh warga, dan itu adalah tanggung jawab dari pemerintah untuk mengedukasi, menyampaikan informasi kepada warga perihal tingkat efikasi setiap vaksin.
Misalnya, nilai efikasi 72,5 persen dari vaksin covid-19 buatan T memperlihatkan penurunan 72,5 persen kasus terpapar corona dibandingkan dengan grup lain yang tidak diberikan vaksin. Istilah sederhananya, tingkat kasus warga yang terpapar corona menurun hingga 72,5 persen dibandingkan kelompok lain yang mendapat plasebo.
Pemerintah sudah seharusnya memberikan edukasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam, sehingga warga tidak mudah diombang-ambingkan dengan informasi-informasi bohong yang beredar dengan bebas di dunia maya.
Dengan adanya pembeberan perihal efikasi kepada warga melalui berbagai saluran tepercaya seperti website dan saluran digital lainnya, akan lebih memberikan kesadaran pada warga akan pentingnya vaksinasi.
2. Manfaat signifikan vaksin
Vaksinasi? Sudah menjadi momok bagi kebanyakan warga kalau vaksin dikonotasikan sebagai hal yang berbahaya, dimana menurut mereka, vaksin adalah virus yang "dilemahkan".
Ketakutan bahwa virus yang "dilemahkan" tadi akan menjadi "kuat" saat berada di dalam tubuh, itu kebanyakan yang berada di dalam benak beberapa kenalan yang saya tanya tentang vaksin.
"Apalagi karena ini vaksin baru. Takutnya belum sempurna jadinya," kata Dani (bukan nama sebenarnya), salah seorang kenalan yang berprofesi sebagai karyawan swasta.
Pemahaman tentang vaksin dan manfaatnya bagi manusia perlu diberikan kepada warga. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Pemerintah harus meluruskan kesimpangsiuran informasi yang berseliweran selama ini.Â
Dalam berbagai sumber yang saya peroleh, vaksin yang akan didapatkan bermanfaat untuk:
Menurunkan jumlah warga yang menderita kesakitan dan mengalami kematian dikarenakan covid-19
Mendorong terciptanya herd immunity (kekebalan kelompok)
Penjelasan manfaat ini perlu disampaikan dengan hati-hati dan bijak, supaya warga bisa menerimanya dengan jelas tanpa masih dipenuhi kebingungan.
Dalam hal ini, perpanjangan tangan dari pemerintah pusat yaitu pemerintah daerah beserta jajaran-jajarannya yang harus memberikan edukasi secara berkesinambungan supaya warga mendapat informasi yang benar, mulai dari pemimpin daerah, kecamatan, kelurahan, RW, RT, dan lain sebagainya.
3. Efek samping vaksin
Membeli obat tanpa mengetahui efek samping, itu tindakan yang tidak bijak. Bisa-bisa nyawa melayang gara-gara salah dalam menggunakan.
Warga perlu mengetahui efek samping vaksin. Jangan sampai hal ini diabaikan oleh pemerintah karena menganggap warga sudah cukup cerdas untuk memilah yang mana informasi yang benar.
Pemerintah perlu memberitahu warga lewat sumber-sumber tepercaya perihal efek samping vaksin, seperti pusing, muncul reaksi alergi, nyeri otot, atau hal-hal lainnya.
Semua informasi perihal efek samping pascavaksinasi perlu disosialisasikan dengan baik dan perlu adanya pemberitahuan tentang apa yang harus dilakukan kalau efek samping vaksin mengganggu warga dalam beraktivitas.
Harapan saya sebagai rakyat jelata
Saya cuma rakyat jelata. Apa yang sudah saya tuliskan sebelumnya hanya "kulit permukaan" belaka. Tentu saja, harapan saya sebagai rakyat jelata menyikapi pelaksanaan vaksinasi hanya sebatas harapan seorang wong cilik yang sederhana adanya.
Ada tiga harapan dalam benak saya selaku rakyat jelata.
1. Pendataan yang benar kepada seluruh rakyat Indonesia
"Masih harus bolak-balik serahkan fotokopi KTP terus?"Â
Itu yang selalu menjadi keluhan saya saat Pak RT menginformasikan perihal pengumpulan fotokopi KTP dan juga KK jika ingin mendapatkan bantuan berupa bahan makanan atau dana dari pemerintah.
Secara pribadi, menurut saya, itu disebabkan belum sinkronnya pendataan penduduk antara daerah dan pusat.
Sebagai contoh, pengalaman sewaktu masih menjadi guru honorer dulu memperlihatkan data guru yang selalu tidak akurat antara daerah dan pusat, sehingga setiap tahun, setiap guru harus "memperbarui" data dengan menyerahkan fotokopi ijazah, KTP, mengisi biodata, dan seabrek proses administrasi yang membosankan lainnya.
Kiranya pendataan yang benar bisa dilakukan oleh pemerintah sehingga jangan sampai ada warga yang tidak terdata yang berakibat tidak bisa mendapat vaksin untuk kesehatan diri dan keluarga.
2. Mengharapkan setiap pemerintah daerah bergerak cepat dalam melakukan vaksinasi kepada warganya
Menurut saya sebagai warga biasa, gerak pemerintah daerah masih kurang cepat dalam mengatasi masalah covid-19. Ketergantungan pada pemerintah pusat masih kentara terlihat. Pemerintah daerah terlihat ragu dalam mengambil setiap kebijakan.
Mungkin pandangan saya keliru, tapi begitulah yang saya lihat dalam keseharian.
Mudah-mudahan setiap pemerintah daerah bisa lebih cepat bergerak dalam melakukan vaksinasi kepada warganya, supaya pandemi covid-19 bisa segera berlalu.
3. Semoga vaksin benar-benar "berfungsi" dengan baik
Saya rasa, ini adalah doa kita bersama. Vaksin "berfungsi" dengan baik sehingga kita dapat beraktivitas normal kembali tanpa dibayangi ketakutan terkena covid-19.
Semoga begitu adanya.
Siap divaksin?
Tentu saja, saya siap mendapat vaksinasi di waktu giliran saya untuk memperolehnya.
Demi keamanan dan kesehatan diri beserta keluarga.
Demi pulihnya kehidupan normal seperti biasa.
Demi bisa beraktivitas kembali dengan leluasa.
Demi meraih impian membahagiakan keluarga.
Anda masih ragu dengan vaksin?Â
Semoga tidak lagi, dengan syarat pemerintah melakukan tanggung jawabnya mengedukasi warga akan pentingnya vaksin bagi kehidupan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H