"Masih harus bolak-balik serahkan fotokopi KTP terus?"Â
Itu yang selalu menjadi keluhan saya saat Pak RT menginformasikan perihal pengumpulan fotokopi KTP dan juga KK jika ingin mendapatkan bantuan berupa bahan makanan atau dana dari pemerintah.
Secara pribadi, menurut saya, itu disebabkan belum sinkronnya pendataan penduduk antara daerah dan pusat.
Sebagai contoh, pengalaman sewaktu masih menjadi guru honorer dulu memperlihatkan data guru yang selalu tidak akurat antara daerah dan pusat, sehingga setiap tahun, setiap guru harus "memperbarui" data dengan menyerahkan fotokopi ijazah, KTP, mengisi biodata, dan seabrek proses administrasi yang membosankan lainnya.
Kiranya pendataan yang benar bisa dilakukan oleh pemerintah sehingga jangan sampai ada warga yang tidak terdata yang berakibat tidak bisa mendapat vaksin untuk kesehatan diri dan keluarga.
2. Mengharapkan setiap pemerintah daerah bergerak cepat dalam melakukan vaksinasi kepada warganya
Menurut saya sebagai warga biasa, gerak pemerintah daerah masih kurang cepat dalam mengatasi masalah covid-19. Ketergantungan pada pemerintah pusat masih kentara terlihat. Pemerintah daerah terlihat ragu dalam mengambil setiap kebijakan.
Mungkin pandangan saya keliru, tapi begitulah yang saya lihat dalam keseharian.
Mudah-mudahan setiap pemerintah daerah bisa lebih cepat bergerak dalam melakukan vaksinasi kepada warganya, supaya pandemi covid-19 bisa segera berlalu.
3. Semoga vaksin benar-benar "berfungsi" dengan baik
Saya rasa, ini adalah doa kita bersama. Vaksin "berfungsi" dengan baik sehingga kita dapat beraktivitas normal kembali tanpa dibayangi ketakutan terkena covid-19.
Semoga begitu adanya.
Siap divaksin?
Tentu saja, saya siap mendapat vaksinasi di waktu giliran saya untuk memperolehnya.