Keberhasilan bisa dicapai karena sebelumnya ada disiplin yang mendahului.
Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Sukses diperoleh oleh segebung kerja keras tiada henti, bukan oleh karena satu atau dua kali tindakan saja.
Mengisi liburan dengan berkebun menjadi bermakna, karena bukan hanya kesenangan yang didapat, tapi juga nilai-nilai kehidupan yang berguna sebagai bekal di masa depan.
2. Membuat kue
Karena liburan akhir tahun jatuh di bulan Desember, otomatis Natal menjadi hari yang ditunggu-tunggu dibanding liburan di bulan-bulan yang lain.
Kenapa sangat dinanti?
Karena ibu biasanya membuat kue-kue kering sebagai penganan sebelum Natal tiba.
Membantu ibu mengocok telur, mengoles hasil kocokan telur di atas setiap nastar, adalah salah satu contoh yang dulu pernah saya lakukan, karena ibu meminta saya melakukan hal tersebut.
Namun, sedikit banyak, ibu melibatkan saya dalam proses pembuatan kue. Saya melihat bagaimana ibu mengolah adonan kue sedemikian rupa dengan telaten, lalu membuat setiap nastar dengan saksama.
Kemudian setelah kumpulan nastar sudah sedia di loyang, nastar siap dipanggang di dalam oven.
Nastar yang siap untuk dimakan beberapa saat kemudian harus ditempatkan di beberapa stoples. Saya bertugas menempatkan nastar-nastar mungil tersebut di stoples-stoples yang tersedia.
Meskipun tidak terjun seratus persen dalam proses pembuatan kue, kebanggaan sewaktu mendengar ibu mengatakan kepada semua orang kalau saya juga turut membantu dalam membuat kue sangatlah berarti. Memakannya pun jadi lebih bermakna, karena itu termasuk hasil karya saya.