Tiga hal yang perlu saya (dan mungkin Anda) lakukan adalah:
1. Menulis juga data-data pribadi yang penting di buku fisik
Menyimpan data-data atau informasi yang bersifat pribadi di dunia maya mungkin dilakukan oleh Anda seperti juga saya.
Tak perlu disebutkan apa saja info-info very, very important tadi. Yang jelas, kemudahan akses di mana saja melalui Google dengan komputasi awan (cloud computing) lewat Google Drive dan kawan-kawan menyebabkan keterikatan yang langgeng dan menyenangkan.
Hanya saja, kita juga harus mempersiapkan diri seandainya kita tidak lagi bisa mengakses Google and friends dan berakibat segala data terlambat di-backup dan tak bisa diperoleh lagi. Kehilangan data penting bikin kepala pusing tujuh keliling.
Oleh karena itu, menuliskan (juga) data-data pribadi yang penting di buku fisik perlu dilakukan.
Mungkin terkesan djadoel, tapi sudah banyak buku jurnal dan catatan yang penuh oret-oretan tak beraturan menolong saya di saat menghadapi kehilangan data dan informasi.
Saya kira itu juga akan membantu Anda di saat internet lagi down, karena buku, tulisan di atas kertas tidak akan pernah down, kecuali Anda menghilangkannya.
2. Mencari platform sejenis yang bisa menjadi alternatif penyimpanan dan pengolah data
Menggantungkan diri pada satu keranjang pendapatan tentu saja tidak bijak. Semakin banyak keran penghasilan akan meningkatkan pemasukan, sehingga apabila satu saluran terhenti, masih ada berbagai sarana lain yang memberikan asupan materi.
Hal yang berlaku dalam bidang finansial juga bisa diterapkan dalam komputasi awan.Â
Tidak masalah bergantung pada Google, namun juga bukan soal kalau ada beberapa platform lain yang sejenis menjadi "cadangan" seandainya Google "bermasalah".
Sebagai contoh, untuk aplikasi pengolah kata, saya terkadang juga menggunakan Evernote dan Simplenote. Selain ringan dan berkapasitas kecil sehingga tidak menguras memori smartphone, kedua aplikasi ini juga cepat dalam hal akses.