Selama mengajar dengan komisi per pertemuan dengan durasi berlainan (ada yang satu jam 15 menit, ada juga yang satu jam 30 menit), tentu saja, nilai plus-nya juga tersedia.
Ada 2 (dua) nilai plus yang saya bisa simpulkan dari gaji per pertemuan :
1. Semakin banyak jumlah pertemuan dalam mengajar, uang yang didapat akan juga lebih berlimpah
Ini keunggulan yang tidak saya dapatkan sewaktu mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN).
Semakin rajin mengajar, semakin banyak jumlah pertemuan, honor pun jadi semakin meningkat.
Dulu saya pernah mendapat dua juta lebih per bulan dari satu kursus saja. Untuk ukuran saya waktu itu sebagai mahasiswa yang masih numpang di rumah saudara, nominal segitu sudah 'wah'. Lebih dari cukup apabila dibandingkan dengan pengalaman di SDN sebelumnya yang cuma dapat puluhan ribu per bulan.
Namun tentu saja, ada "harga" yang harus dibayar. Saya mengajar banyak kelas, yaitu di pagi hari ada satu kelas; siang-sore-malam ada empat kelas.
Di awal memang lelah, tapi setelah menjalani, santai aja. Tidak terasa kalau sudah ‘nguli’ seharian.
2. Ada kemungkinan naik honor per pertemuan jika dinilai bagus dalam mengajar
Kenaikan honor tidak mengenal senioritas atau junioritas. Kalau kinerja dinilai memuaskan oleh pimpinan, honor per pertemuan bisa meroket drastis.
Pimpinan kursus bahasa Inggris, sebut saja Bu Jenny, pernah menaikkan honor saya dulu. “Meskipun ada yang lebih duluan masuk, tidak menjadi soal, karena saya menilai kinerja, bukan senioritas,” kata Bu Jenny sewaktu menepis polemik perihal "anak kesayangan bos" yang ditimpakan ke saya.
Tidak perlu menunggu setahun-dua tahun untuk naik gaji. Hitungan bulan pun bisa terjadi.