Saya tidak habis pikir. Dia juga berprofesi sebagai guru bahasa Inggris seperti saya waktu itu dan dia tak suka menulis!
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana dia menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan terang benderang pada peserta didik, kalau saat bicara saja, dia sudah membuat saya bingung apa maksudnya selama satu jam lebih!
Berita terakhir, saya mendengar dia sudah menjadi seorang kepala sekolah di suatu sekolah swasta. Tapi yang menjadi keprihatinan adalah dia tidak dipahami oleh para muridnya sewaktu mengajar bahasa Inggris di saat sebelum menjabat menjadi kepala sekolah.
“Kebanyakan murid tidak paham apa yang Pak Rendi katakan, sehingga banyak yang harus ikut remedial, karena gagal dalam ulangan harian yang beliau buat,” keluh Bu Santi (bukan nama sebenarnya), salah seorang kenalan yang anaknya pernah sekolah di sekolah Rendi saat Rendi masih menjabat sebagai guru bahasa Inggris.
Nah, dari sini saja, kita bisa menyimpulkan bahwa mengandalkan speaking saja tidak cukup. Anda perlu membekali diri dengan reading, membaca, supaya banyak kosakata yang dipunyai dan writing, menulis, supaya clear, jelas juga apa yang Anda sampaikan, bukan hanya lewat tulisan, tapi juga secara lisan.
Jadi, speaking tidak bisa maksimal jika tidak diimbangi dengan reading (untuk menambah kosakata juga, selain menghafal kata-kata baru) dan writing (untuk memperjelas pesan lisan yang disampaikan).
* * *
Kiranya, 3 sebab utama di atas tidak terjadi pada Anda, baik yang sedang mengikuti kursus bahasa Inggris secara privat tatap muka atau online yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris secara optimal di saat pandemi covid-19 saat ini.
Intinya, keberhasilan dalam menguasai kemampuan berbahasa Inggris tidak bisa dibebankan sepenuhnya pada guru les atau kursus, karena durasi dan pertemuan yang terbatas menjadi sebab tidak bisa maksimalnya hasil yang akan diperoleh.
Butuh kemandirian belajar dari peserta didik dan kesadaran dari orangtua dalam memberikan dorongan semangat belajar pada putra-putri, apalagi di masa pandemi covid-19 yang masih juga belum mereda.
Akhir kata, tetap semangat dalam belajar. Memang kondisi terlihat belum membaik, tapi bukan berarti Tuhan menutup mata akan semua kejadian ini. Mungkin ini ujian dari Tuhan, supaya kita semua lebih mendekatkan diri pada-Nya.