Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jangan Merusak Rasa Musikalitas dengan "Gitar Sayur"

3 September 2020   20:22 Diperbarui: 5 September 2020   09:51 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar aku beserta gitar andalan, gitar Yamaha CX40

Dengan semangat menggebu-gebu, saya bayar cash dan membawa gitar tersebut ke kamar kos untuk dijajal. Sayangnya, harapan hanya tinggal harapan kosong. 

Ketidakakuratan nada terus-menerus menyebabkan lagu yang dimainkan selalu sumbang. Apalagi kalau di saat saya harus mengajar di dalam kelas. Repot sekali harus menyetem kembali. Itu pun tetap tidak memuaskan hasilnya. Tetap fals.

Parahnya, gitar tersebut tidak bertahan lama. Patah di bagian leher dekat body gitar. Padahal cuma saya yang memainkan dan mainnya tidak pernah kasar.

Saya pun sejak itu kapok dan tidak akan mau membeli gitar sayur. Saya akan membeli gitar yang memang jelas kualitasnya, bukan abal-abal atau kaleng-kaleng.

Akhirnya pada tahun 2017, saya menemukan gitar idaman, yaitu gitar Yamaha CX40. Meskipun bekas, namun asli Yamaha dan masih dalam kondisi bagus.

Gambar aku beserta gitar andalan, gitar Yamaha CX40
Gambar aku beserta gitar andalan, gitar Yamaha CX40
Kerugian mempunyai gitar sayur
Kiranya sebelum membeli, cek terlebih dahulu. Jangan sampai tergiur harga murah. Jangan sampai terbuai, karena banyak sekali kerugian yang akan diperoleh jika mempunyai gitar sayur.

Di sini, saya hanya membagikan tiga kerugian dari seabrek yang ada.

1. Kita tidak akan mempunyai kepekaan akan nada-nada yang tepat
Ini yang menjadi racun bagi rasa musikalitas kita. Gitar sayur akan menjadi toxic dalam diri, sehingga telinga kita tidak akan mempunyai kepekaan akan nada-nada yang tepat.

Misalnya saat akan mengiringi murid-murid menyanyi, saya tidak bisa menemukan nada dasar yang pas untuk mengiringi dengan gitar. Kenapa? Nada setiap senar tidak pernah sinkron dan selalu fals, sehingga saya pun jadi bingung memilih nada dasar yang harus saya gunakan untuk mengiringi lagu tersebut.

2. Repot dalam menyetem senar karena selalu longgar kembali
Ini juga yang membuat saya kesal sekali. Di kos sudah disetem, tapi waktu di sekolah, senar kembali fals. Terpaksa disetem lagi. Itupun sangat susah. Sukar menemukan nada senar yang pas untuk setiap senar yang ada.

Longgar kembali. Itu penyakit gitar sayur yang saya punya dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun