Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kamu Guru Gitar, Ton?

1 September 2020   20:18 Diperbarui: 1 September 2020   20:27 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Wih, seperti guru gitar profesional, Ton. Mirip Jubing Kristianto.”

Komentar dari Winda (bukan nama sebenarnya), teman SMP dulu, agak sedikit berlebihan. Tentu saja, dibanding Pak Jubing Kristianto, ilmu gitaran saya tidak ada apa-apanya. Beliau sudah lama malang melintang dan centang perenang dalam mengajar gitar klasik. Saya? Mengajar gitar klasik ke satu murid pun belum pernah!

Tapi saya merasa senang juga mendapat apresiasi seperti itu. Menyamakan kemampuan gitaran seperti Pak Jubing tentu saja merupakan suatu kehormatan, meskipun pada kenyataannya, saya masih jauh levelnya di bawah beliau.

Apakah ada minat menjadi guru gitar?

Kalau ada yang menanyakan perihal apakah ada minat menjadi guru gitar atau tidak, saya akan menjawab, “Tentu saja, saya minat, tapi tidak sekarang.”

Apa alasannya?

1. Saya tidak pernah mengikuti pendidikan musik secara formal, jadi kurang menguasai teknik bermain gitar klasik

Inilah yang menjadi persoalan. Bekal saya untuk mengajar gitar klasik masih belum cukup untuk mengajar gitar.

Tidak cukup hanya bermodalkan pengetahuan dan pengalaman gitaran secara autodidak, namun juga perlu belajar di lembaga pendidikan formal, karena dengan begitu pola dan materi pembelajaran akan tergambar secara sistematis dan runtut.

Ini menurut pendapat saya. Tapi bukan berarti guru gitar hasil dari belajar secara autodidak tidak bagus. Pasti ada yang bagus, asal mereka juga belajar untuk membuat sistematika pembelajaran secara berjenjang, supaya arah proses belajar mengajar bisa jelas dan bertahap.

Kalau saya pribadi, kelak saya ingin mengambil kursus gitar klasik untuk memperdalam ilmu gitaran saya, karena meskipun saya sekarang belajar secara autodidak, saya merasa skill gitaran saya tidak terlalu maju secara signifikan.

2. Kurangnya minat masyarakat untuk belajar gitar klasik

Sebetulnya ini bukan rahasia lagi. 

Bagi kebanyakan masyarakat, gitar dianggap kalah “kelas” dibanding piano, biola, dan keyboard.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun