Setelah audio sudah saya anggap mumpuni, saya pun memasukkan video dan audio ke aplikasi pengolah video andalan yaitu KineMaster Lite.
Saya sudah mencoba memakai beberapa aplikasi pengolah video, namun sesudah mencoba dari sekian banyak tersebut, pilihan saya jatuh pada KineMaster Lite, karena menurut saya lebih mudah dan sederhana dalam pengoperasian.
Saya “mematikan” suara di video, supaya audio yang akan terdengar nanti adalah yang berasal dari audio hasil rekaman voice recorder.
Ada juga langkah krusial lainnya yang tak kalah penting yaitu melakukan proses trimming atau memotong bagian video dan audio yang tidak perlu disertakan di video final, seperti sedang merapikan rambut dengan tangan, bagian akhir saat mau mematikan kamera smartphone, dan hal-hal tak penting lainnya.
Setelah itu, saya menonton video hasil editing tersebut sekitar dua sampai tiga kali untuk memeriksa kesesuaian antara video dan audio serta memastikan kualitas audionya memadai.
Sesudah palu diketokkan, video final sudah layak tonton. Saya meng-export video ke format Full HD, supaya tampilan berada dalam kondisi paling maksimal.
Hasilnya? Tonton langsung di tayangan berikut ^_^
Waktu menunjukkan pukul 11.30 WITA saat saya menyelesaikan proses editing. Jadi waktu yang dibutuhkan mulai dari perekaman sampai editing selesai adalah sekitar 1 jam 30 menit.
Bagian akhir dari semuanya, saya meng-upload video ke channel YouTube Gitaran saya, kemudian saya membagikan (share) link-nya ke media sosial saya, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Untuk pamer kebisaan? Tidak. Saya hanya sekadar berbagi kegembiraan setelah seminggu, tujuh hari, saya berlatih keras untuk menguasai aransemen lagu tersebut dan beginilah hasilnya, untuk menghibur siapapun yang ingin menontonnya.
Kesan dan pesan
Kesan saya sebagai YouTuber Amatir adalah memang susah melakoninya, karena semua hal, mulai dari persiapan dalam berlatih memainkan aransemen gitar guna meraih kualitas permainan gitar yang oke, kondisi fisik prima, peralatan perekaman, dan pernak-pernik lainnya, harus dilakukan seorang diri.
Memang repot, tapi saya senang saja. Saya menikmati semua prosesnya. Saya akan tetap berusaha memperbaiki kualitas diri dan video untuk konten-konten berikut di waktu mendatang. Itu sudah tekad saya.