Seperti yang pernah saya tuliskan dalam artikel sebelumnya, saya berkomitmen untuk membagikan video gitaran saya ke channel YouTube secara rutin. One week - one video.
Sudah jalan tiga minggu. Memasuki minggu keempat ini, saya menyiapkan lagu yang “sedikit” lebih sulit. Kenapa saya katakan lebih sulit? Karena banyak arpeggio, nada-nada yang harus dimainkan secara bergantian, tetapi berurutan, sehingga peluang untuk melakukan kesalahan juga bisa banyak pula.
Tak mengapa. Tantangan buat saya.
Sebenarnya saya berencana untuk merekam dan meng-upload video di hari Sabtu kemarin, 29 Agustus 2020. Namun karena ada urusan perihal pekerjaan, baru hari ini saya bisa merekam dan mengunggahnya.
Persiapan fisik dan perlengkapan
Fisik sebelum memainkan alat musik dan merekam haruslah dipersiapkan semaksimal mungkin. Sarapan pagi menjadi koentji awal sebelum nge-youtube, supaya bisa fokus.
Setelah sarapan, memilih pakaian untuk show tidak memusingkan bagi saya. Yang penting pas dan nyaman di hati, eh di badan ^_^.
Bagian yang terpenting adalah mempersiapkan "peralatan tempur" untuk keperluan perekaman, seperti Sony Voice Recorder, gitar andalan, dan smartphone.
Seperti biasa, saya menempelkan double tape mobil di voice recorder. Gunanya supaya voice recorder bisa menempel dengan kokoh di body gitar dekat lubang gitar. Selain itu, saya juga menempelkan double tape ke smartphone. Saya merekatkan smartphone ke tembok, supaya sesuai dengan ketinggian yang saya mau.
Proses perekaman
Setelah kamera smartphone sudah ready dan senar gitar sudah siap dipetik, tibalah saat perekaman.
Jam waktu itu menunjukkan pukul 10.00 WITA.
Apakah saya langsung merekam permainan gitar saya? Tentu saja tidak. Ibarat mesin sepeda motor di pagi hari yang sejuk, sehingga perlu “dipanasi” terlebih dahulu sebelum meluncur dengan nyaman, begitu juga dengan jari-jari tangan kanan dan kiri saya. Perlu pemanasan.