Ada yang karena ketidaksesuaian paham. Ada juga yang karena masalah finansial. Ada lagi yang disebabkan oleh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Masih banyak lagi alasan-alasan yang lain.
Akibatnya, anak menjadi korban. Ikut ayah atau ibu. Itu pilihan yang diputuskan di pengadilan. Anak terpaksa hanya bisa menerima nasibnya.
Oleh karena keprihatinan melihat Dina dan para orangtua murid yang pernah mengalami "penyesalan" karena merasa salah memilih suami, izinkan saya untuk memberikan masukan pada Anda, para perempuan, yang mungkin membaca tulisan ini.
Saya tidak bermaksud menggurui Anda. Tujuan saya dalam tulisan ini adalah sekadar memberikan masukan, saran, khususnya bagi Anda, perempuan yang belum menikah, supaya berpikir secara matang sebelum memutuskan menikah dengan pilihan hati.
Ada tiga hal yang harus Anda lakukan sebelum memutuskan untuk menikah.
Pertama, Ketahui latar belakang calon suami dengan baik
Anda harus mengetahui dengan baik latar belakang calon suami sebelum janur kuning melambai.
Anda perlu tahu tentang keluarganya, hobinya, pekerjaan, pola makan, dan lain sebagainya.
Mungkin Anda bertanya, "Kok detail banget?"
Anda perlu mengetahui selengkap mungkin hal-hal yang berhubungan dengan calon pasangan hidup Anda, karena sekali Anda menikah, seumur hidup Anda akan tinggal di bawah satu atap dengan dia. Anda perlu mengenalnya dengan baik. Untuk itu, Anda perlu melakukan pendekatan pada anggota keluarga dari pihak calon suami untuk mengetahui selengkap mungkin segala hal tentang doi.