Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Ambang Nafas

16 Mei 2020   20:10 Diperbarui: 16 Mei 2020   20:17 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup hanya sementara, seperti asap yang sebentar singgah lalu sirna.

Bagaikan embun di pagi hari, lenyap seketika tatkala menyeruak sinar mentari.

Nafas satu dua, terengah-engah mengejar masa.

Langkah jadi berat, mengayun tanpa hasrat.

Adakah arti hidup, kalau nafas hampir meredup?

Masa depan terlihat suram, di ambang nafas yang membuat kelam.

Namun hidup harus tetap bermakna, supaya tidak ada penyesalan yang tersisa. 

Hidup harus memberi manfaat, agar orang mendapat hikmat. 

Selagi masih bisa berbuat, berlakulah dengan giat. 

Sewaktu raga masih sehat, manfaatkan dengan sangat.

Karena tidak ada kesempatan lagi, jika nafas sudah tiada dalam diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun