Terkadang skill ini dikesampingkan. Kebanyakan orang lebih mementingkan speaking, berbicara, dibanding mendengar.
Padahal ketrampilan ini adalah dasar pembentuk dari kemampuan berbicara. Seperti halnya belajar bahasa ibu (mother tongue), kita belajar mengucapkan "Mama" dan "Papa" setelah mendengar orangtua kita mengucapkannya terlebih dahulu.Â
Tujuan dari melatih pemahaman mendengar ini adalah supaya kita bisa memahami, mengerti apa yang diucapkan oleh native speaker (penutur asli).
Itulah salah satu sebab mengapa Listening Comprehension menjadi salah satu tes, malah tes pertama di dalam TOEFL.
Intinya, mendengar yang berbicaranya cepat saja tidak paham, bagaimana bisa menguasai bahasa Inggris, bagaimana bisa berbicara dalam bahasa Inggris, bagaimana bisa ada komunikasi dua arah?Â
Tujuan yang lain dari melatih listening comprehension skill adalah untuk mengetahui pengucapan (pronunciation) kata bahasa Inggris secara benar. Karena sudah kita ketahui bersama, tulisan dan pengucapan kata bahasa Inggris terkadang sangat berbeda 180 derajat.
Misalnya, kata yang sederhana seperti "book" saja sudah berbeda pengucapannya, yaitu "buk". Ini baru satu contoh. Masih banyak kata-kata lain yang bisa membuat panjang kali lebar tulisan ini kalau disebutkan semua.
Mungkin yang menjadi pertanyaan Anda sekarang adalah : Bagaimana melatih skill pemahaman mendengar?Â
Sebenarnya Anda sangat beruntung hidup di zaman ini. Meskipun semasa muda, saya tidak menikmati teknologi canggih seperti sekarang, tapi paling tidak, saya sempat menikmatinya sekarang.Â
Saya melatih listening comprehension skill dengan mendengarkan siaran-siaran radio berbahasa Inggris, seperti BBC, Voice of America (VOA), dan lain-lain.
Ada berbagai aplikasi di smartphone yang bisa Anda gunakan untuk mendengar berbagai siaran radio luar negeri tersebut. Salah satunya adalah TuneIn.