Nah, ini bisa menjadi solusi belajar di saat pandemi. Alih-alih hanya melakukan video call yang berujung pada kesalahpahaman dan peserta didik masih belum mengerti sepenuhnya setelah video call berakhir, channel youtube guru bisa menjadi jawaban.Â
Guru membuat satu video tentang menghitung volume tabung, misalnya. Setelah diunggah ke channel youtube, lalu link-nya di-share ke peserta didik lewat WA. nanti peserta didik bisa menontonnya berkali-kali.Â
Tentu saja, akan sangat berfaedah daripada sekadar video call dan kemudian tidak bisa diputar kembali (kecuali sudah direkam oleh peserta didik atau guru sehingga baik guru maupun peserta didik bisa menontonnya kembali berulang-ulang).
Channel guru dapat berfungsi sebagai wadah pembelajaran bagi peserta didik. Mereka dapat menontonnya di channel youtube guru kapan saja dan dimana saja tanpa batasan ruang dan waktu.
Saya juga baru saja membuat channel Youtube khusus untuk pembelajaran bahasa Inggris. Dalam waktu dekat, sesegera mungkin, saya akan mengisinya dengan konten-konten yang bermanfaat untuk belajar bahasa Inggris.
Saya kira pemaparan di atas sudah menjawab pertanyaan yang menjadi judul artikel ini.
Setiap guru perlu mempunyai channel youtube. Namun bukan sekadar perlu, tapi juga mengisinya dengan video-video konten yang bermanfaat, baik itu mengenai hobi yang disuka, maupun yang menjadi disiplin ilmu yang dijalani, dalam hal ini pelajaran apa yang diajar oleh sang guru.Â
Seperti saya, selain mempunyai hobi gitaran sehingga menuangkannya dalam channel youtube seputar gitaran, saya juga mempunyai channel youtube tentang pembelajaran bahasa Inggris.Â
Akhir kata, tetap produktif. Tetap positif. Percaya. Badai corona ini akan segera berakhir.
Sebagai penutup, nikmati video gitaran saya berikut ini. Semoga bisa menghibur Anda semua.Â