Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

3 Langkah Taktis dalam Menghadapi Badai Kehidupan

5 April 2020   11:08 Diperbarui: 5 April 2020   11:16 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : wordsforliving.org

3 langkah taktis ini sudah membantu saya dalam menghadapi badai kehidupan saya dulu dan saat ini, 3 langkah taktis ini tetap membantu saya melalui masa-masa sulit yang saya hadapi sekarang. 

Kiranya juga bisa membantu Anda dalam menghadapi badai kehidupan saat ini. 

Apa saja 3 langkah taktis tersebut?

1. Membaca firman-Nya

Membaca firman-Nya adalah langkah taktis pertama yang sangat vital dalam menghadapi badai. 

Terlepas dari agama yang Anda anut, membaca kitab suci adalah suatu keharusan, karena dengan begitu, kita mengetahui kenapa kita ada di dunia ini, tujuan dan rencana Sang Pencipta pada diri kita. 

Kitab suci adalah "kompas" dalam hidup kita. Ibarat kita berada dalam sebuah kapal di tengah samudera yang bergelombang. Badai menerpa. Seandainya tidak ada kompas, kita akan tersesat. Salah jalan. Hidup yang mengalir tanpa kita ketahui arah dan tujuan akan berakhir dengan penyesalan dan kesia-siaan.

Firman-Nya mengajar kita bagaimana menjalin hubungan dengan-Nya, dengan sesama, dan juga bagaimana menghadapi badai kehidupan dan kesuksesan. Terkadang kalau sukses, lupa Tuhan, tapi kalau saat dapat musibah, baru ingat Tuhan (mudah-mudahan Anda tidak seperti ini). 

Baik dalam susah maupun senang, kita hendaknya tetap mengingat akan kebaikan Tuhan dan beribadah kepada-Nya, meskipun hanya di rumah masing-masing. 

Karena saya beragama Kristen Protestan, saya membaca Alkitab setiap hari di pagi hari. Saya belajar mendisiplinkan diri. Tidak mudah untuk melakukannya. Roh memang penurut, tapi daging lemah. Rasa kantuk di saat subuh sering melanda. Rasa malas selalu menggoda.

Namun, saya tetap berjuang untuk disiplin. Rasa haus dan lapar akan firman Tuhan selalu menggedor hati saya setiap pagi sebelum mengerjakan hal-hal lain. 

Kalau terlewat tidak membaca dan merenungkan firman Tuhan di hari yang bersangkutan, rasanya ada yang kurang dalam diri dan aktivitas seharian terasa "tersendat-sendat".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun