Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Event Semarkutiga] 3 Tips Anti Gagal dalam Mengajar Bahasa Inggris kepada Anak SD yang Lincahnya Tak Karuan

10 Februari 2020   22:41 Diperbarui: 10 Februari 2020   22:52 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini, saya ingin membagikan 3 tips anti gagal dalam mengajar bahasa Inggris kepada anak SD yang lincahnya tak karuan. 

"Lincah" dalam hal ini jangan dikonotasikan sebagai hal yang negatif. Dalam usia dini, wajar, karena mereka masih dalam masa pertumbuhan, sehingga punya "energi berlimpah". Oleh karena itu, perlu diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Bukan malah memarahi dan menyuruh mereka duduk diam sepanjang hari. 

Mungkin Anda bertanya-tanya dalam hati, "Kamu siapa? Sok banget, meng-klaim punya tips anti gagal!"

Saya hanya guru bahasa Inggris biasa ^_^.

Saya tidak berusaha untuk menggurui Anda ^_^.

Saya hanya ingin berbagi tiga tips ini. Paling tidak, bisa bermanfaat untuk guru-guru yang masih minim dalam "jam terbang" alias pengalaman mengajar. Teori terkadang tidak berbanding lurus dengan  kenyataan di lapangan. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Dari pengalaman, kita bisa membuktikan teori-teori itu bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas kita atau tidak. 

Langsung saja, ini tiga tips anti gagal tersebut. 

1. Singing

Sumber Gambar : www.rnz.co.nz
Sumber Gambar : www.rnz.co.nz
Pada dasarnya, anak-anak suka menyanyi. Awalnya, saya tidak menyadari hal ini. Saya tahu, di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), menyanyi mendapat porsi yang banyak. 

Herannya, waktu menimba ilmu di SD, porsi menyanyi seakan tidak mendapat tempat, digantikan dengan membaca dan menulis, seakan menyanyi bukan proses belajar. 

Tidak salah dengan banyak membaca dan menulis, namun mengatakan menyanyi bukan bagian dari belajar adalah salah besar. 

Untungnya, saya mengikuti berbagai pelatihan bahasa Inggris dan membuat mata saya terbuka akan pentingnya menyanyi dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris untuk anak usia dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun