Itu di saat "surut".
Di saat "gersang", kreativitas Mama muncul.Â
Kami tetap bisa makan, meskipun dengan menu yang mungkin bagi orang lain ya "itu-itu saja", tapi mama bisa meramunya menjadi "berbeda".Â
Dari sekian banyak masakan di kala makmur maupun susah, ada tiga makanan yang beliau sajikan yang saya sangat rindukan.Â
Sebenarnya kakak-kakak perempuan saya mewarisi keahlian mama saya, tapi tentu saja, rasa tidak bisa 'dibohongi'. Saya tidak mengatakan kalau masakan kakak-kakak perempuan saya tidak enak. Masakan mereka enak, namun biar bagaimana, entah mengapa, lidah saya tidak mengecap 'rasa yang sama' dengan buatan mama.
Tiga masakan mama yang saya sangat rindukan yaitu :
3. Martabak mie
Mungkin Anda bingung, martabak mie ini apa ^_^?Â
Yah, keuangan yang menipis menyebabkan mama harus memutar otak untuk menggunakan uang sebijaksana mungkin. Mie instan menjadi solusi menu makanan, meskipun beliau tahu, menu ini tidak lengkap dari sisi gizi, namun apa mau dikata. Terpaksa menyajikan, dan ditambah dengan sayur bening atau tempe dan tahu, kalau dana tersedia.Â
Namun, kalau mie kuah terus setiap hari tentu bosan. Divariasi dengan mie goreng. Hanya dua pilihan, juga menimbulkan kebosanan.Â
Akhirnya, mama menciptakan 'kreasi baru'. Lain dari yang lain. Kalau tidak salah, beliau mencampur mie instan yang sudah direbus dengan telur, lalu ditambah tepung terigu, dan mungkin garam dan gula. Setelah itu digoreng.Â
Martabak mie spesial pun terhidang di atas meja makan.Â