Namun, semangat untuk menulis setelah 2008 tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, karena ada "mainan" baru, yaitu laptop dan tablet yang malah membuat saya tergoda melakukan aktivitas lain, seperti main game, menonton film, internetan, dan lain sebagainya.
Menulis di buku-buku kecil terlihat tidak praktis di mata saya, dan saya memandang kalau hobi menulis tidak menghasilkan apa-apa waktu itu. Hanya sekedar menulis saja.
Apakah Salah Sekedar Menulis Tanpa Mendapat Imbalan?
Kalau menurut saya pribadi, tak salah melakukan hobi, apa pun hobinya, meskipun tak mendapat imbalan dalam bentuk materi, dengan catatan, mempunyai hobi yang positif, seperti membaca, menulis, memasak, memancing, dan lain-lain.
Hobi judi, sabung ayam, tentulah bukan termasuk hobi-hobi yang positif ^_^.
Namun, kalau hobi positif tadi menyita waktu berkualitas bersama keluarga, tentu saja jadi tak bermanfaat. Apalagi, tidak mendapat keuntungan materi, yang ada malah keluar uang yang seharusnya untuk uang belanja kebutuhan sehari-hari ^_^.
Lalu, apakah hobi menulis itu buang-buang waktu, tidak bermanfaat, dan tidak mendapat keuntungan materi sama sekali?
Tentu saja, menulis adalah hobi yang sangat bermanfaat (Namun kita tidak akan membahas manfaat-manfaatnya di sini, karena akan bisa panjang tulisan kalau membahasnya sekarang di sini ^_^).
Tapi persepsi kebanyakan masyarakat, termasuk saya dulunya, kalau menulis itu tidak mendapat apa-apa, hobi menulis tidak keren seperti kerennya hobi memancing, yang, paling tidak, hasil berupa ikan tangkapan, terlihat jelas.
Padahal dengan menulis, J.K Rowling, Dewi Lestari, Andrea Hirata, atau penulis-penulis terkenal lainnya, bisa hidup layak, bahkan lebih dari berkecukupan.
"Ah, yang penting, saya menulis saja. Tak mendapat imbalan, ya tidak apa-apa."
Pernahkah kamu mendengar alasan seperti itu? Atau malah kamu juga beralasan seperti itu ^_^?