Jennifer, murid les saya, berada di kelas tiga esde. Kebetulan, untuk ujian semester dua ini, salah satu materi pelajaran adalah tentang bangun ruang, menghitung keliling dan luas, baik itu untuk persegi, maupun persegi panjang. Saya sudah menjelaskan perbedaan antara persegi dan persegi panjang dengan menggunakan gambar.
Lalu saya menjelaskan, dalam hal ini memberikan rumus yang sudah ada dan guru Jennifer di sekolah sudah mengajarkannya pada Jennifer dan kawan-kawan.
Keterangan : L = Luas; K = Keliling; s = sisi
Keterangan: K = Keliling; L = Luas; p = panjang; l  = lebar
Saya pun memberikan latihan soal cerita, dan Jennifer bisa mengerjakan, meskipun terkadang tidak teliti dalam hasil akhir perhitungan.
Namun, saya jadi kaget, waktu ibu Jennifer, memperlihatkan kertas ulangan harian yang dibagikan guru di pertemuan berikut. Ulangan Matematika. Jennifer mendapat nilai 35. "Jenni tidak ngerti cara ngerjakan soalnya. Tolong bapak jelaskan ya," pinta ibu Jennifer.
Saya merasa gagal sebagai guru. Dalam hati, saya bertanya-tanya, "Kok bisa anak ini mendapat nilai serendah ini?"
Saya meneliti kertas ulangan Jennifer. Saya menemukan masalahnya. Anak ini tidak teliti dalam membaca soal. Yang seharusnya mencari luas persegi, malah dia mencari keliling persegi panjang!
Contoh soalnya seperti ini: Hendro mempunyai papan tulis yang berbentuk persegi. Panjang sisinya adalah 4 meter. Berapakah luas papan tulis tersebut?
Jennifer menjawab :Â K = 2 x (p + l)Â = 2 x (4 + 4)Â = 16 m