Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kepada Ananda Evelyn

4 Juni 2019   21:22 Diperbarui: 4 Juni 2019   21:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : totalsecuritysummit.co.uk

Apa kabar, nak?

Lama bapak tidak berjumpa denganmu, sejak bapak berhenti mengajar di sekolah.

Semoga Evelyn baik-baik saja.

Bagaimana hasil ulangan semester dua Evelyn? Apakah Evelyn mendapat nilai-nilai yang bagus?

Bapak percaya, Evelyn pasti mendapat nilai-nilai yang gemilang, seperti waktu di semester satu.

Meskipun bapak tidak mengajar di sekolah lagi, bapak tetap mengingat masa-masa ketika bapak mengajar di sana tahun lalu, 2018. 

Karena bapak tidak tahu nama-nama murid kelas satu, jadi bapak mengabsen satu demi satu nama murid yang mungil dan imut-imut ^_^.

Bapak tertarik dengan namamu. Evelyn. Itu nama yang indah. Pasti ada maksud orangtua di balik pemberian nama itu.

Bapak pun mencari arti nama Evelyn di Mbah Google.

Ternyata, memang indah arti nama ananda Evelyn.

Artinya adalah kehidupan, cantik, bercahaya.

Orangtua Evelyn memanjatkan doa kepada Tuhan, supaya Evelyn bisa membawa kehidupan yang bernilai, menjadi anak perempuan yang cantik, dan selalu bercahaya di tengah gelapnya dunia ini.

Seperti arti namamu, nak.

Itu menurut bapak. Entah apa pemikiran orangtua Evelyn waktu memberikan nama itu. Tapi bapak percaya, tidak terlalu jauh dari yang bapak katakan ^_^.

Kamu sangat serius waktu belajar dulu. Bapak ingat sekali. Kamu duduk di sebelah Devi. Kalian berdua termasuk murid-murid terbaik yang pernah Bapak didik selama bapak hidup di dunia. 

Di saat teman-teman kalian masih sibuk dengan tugas yang bapak berikan, kalian berdua, Devi dan Evelyn, sudah maju ke meja bapak, dan menyerahkan tugas-tugas kalian yang sudah kalian selesaikan dalam waktu singkat. 

Hasil?

Sungguh tidak mengecewakan. Betul semua. Dapat nilai seratus.

Bapak bangga dengan kalian.

Sayang, kalian bukan anak-anak bapak.

Seandainya kalian anak-anak bapak, pasti bapak akan mengatakan dengan bangga kepada semua orang, "Lihat, itu anak-anak saya."

Ibu-ibu kalian sudah memberikan teladan yang baik. Ibu-ibu kalian pernah menanyakan perihal kalian kepada bapak, apakah kalian bisa mengikuti pelajaran, apakah kalian menemui kesulitan dalam belajar bahasa Inggris di dalam kelas, apakah ada saran supaya kalian berdua bisa lebih memahami pelajaran bahasa Inggris.

Bapak mengatakan kepada ibu kalian bahwa kalian bisa mengikuti pelajaran, kalian tidak menemui kesulitan sama sekali, malah kalian sangat bersemangat dalam belajar bahasa Inggris, bahasa yang sebetulnya sangat asing di telinga kebanyakan orang Indonesia, namun kalian berdua malah menyukainya dan menguasai pengucapan kata per kata dengan mudah. 

Menyanyi, bermain, sambil belajar bersama.

Kalian sangat bersemangat.

Itu yang bapak sukai dari Devi dan Evelyn.

Tapi, ada satu yang mengganggu di benak bapak, sehingga terkadang, bapak bertanya-tanya dalam hati.

Kenapa tidak ada senyum di wajahmu, Evelyn?

Devi, temanmu, selalu tersenyum waktu berhadapan dengan bapak. Selalu ceria. 

Ananda Evelyn selalu tenang, tidak terlihat keceriaan di wajah.

Bapak sudah berusaha membuatmu tersenyum, tapi selalu gagal.

Sekitar bulan November tahun lalu, bapak mendengar berita duka, kalau ayah Evelyn telah meninggal. Kabar yang beredar, ayah Evelyn terkena serangan jantung. Apakah karena Evelyn tahu, ayah mengidap penyakit jantung, maka Evelyn selalu kelihatan murung?

Bapak turut berduka, nak. Mungkin itu rencana Tuhan yang terbaik buat ayah Evelyn, supaya tidak merasakan sakit lagi.

Mungkin tahun 2019 ini, adalah kehilangan yang sangat besar buat Evelyn dan Ibunda, karena tahun ini, ayahanda tidak bersama-sama merayakan hari Idul Fitri dengan Evelyn dan Ibunda.

Mungkin Evelyn merasa kecewa karena Evelyn ingin menunjukkan kepada ayah, kalau Evelyn sudah besar, bisa puasa penuh dari subuh sampai waktu berbuka. 

Mungkin Evelyn merasa kehilangan. Ayah tidak bisa melihat dengan bangga kalau Evelyn bisa puasa satu bulan penuh tanpa ada yang batal sama sekali.

Mungkin Evelyn sedih, ibu harus bekerja keras, sebagai orangtua tunggal, untuk memenuhi kebutuhan Evelyn dan adik.

Mungkin Evelyn sedih, belum bisa membantu ibu mencari nafkah sepeninggal ayah.

Sabarlah, nak.

Tetaplah tabah. Rajin berdoa. Rajin ibadah. Bapak bisa merasakan sedihnya kehilangan orang yang dicintai dan dikasihi. Ayah dan ibu bapak sudah meninggal. Bapak terkadang menyesal, tidak berbuat banyak untuk membahagiakan orangtua bapak semasa mereka masih hidup.

Ibu Evelyn masih ada. Doakan ibumu supaya tetap sehat, dan sayangi ibumu dengan segenap hati. Jangan membuat sedih ibumu ya, nak. Bapak percaya, Evelyn selalu taat pada ibu. Evelyn memang anak baik.

Bapak harapkan, Evelyn tetap rajin belajar. Buatlah ibumu bangga, karena mempunyai anak sepintar, secantik, dan sesopan Evelyn. Mudah-mudahan, waktu bapak bertemu kembali dengan Evelyn kelak, Evelyn tetap menjadi Evelyn yang bapak kenal. Pintar, cantik, dan sopan.

Tapi, ada satu harapan bapak, yang entah apakah akan Tuhan kabulkan atau tidak. 

Semoga waktu bapak melihat Evelyn kembali kelak, ada senyum di wajah Evelyn. 

Selamat hari raya Idul Fitri, Evelyn.

Salam buat ibu ya, nak.

Mohon maaf lahir dan batin.

Bapak minta maaf, kalau sekiranya waktu di semester satu yang lalu, bapak berbuat kesalahan, baik kepada Evelyn, maupun kepada ibu.

Kiranya Tuhan selalu menyertai Evelyn dan keluarga. 

Semoga kita bisa bertemu lagi kelak, nak.

Sampai jumpa, Evelyn. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun