Melihat Sambal Teri Jenki, jadi pengin mencoba. Bagaimana dengan Anda ^_^?
Ini pun seorang kompasianer yang piawai merajut kata-kata menjadi puisi yang aduhai.Â
Setelah membaca Puisi | Sambal Ijo Cap "Playboy", kemungkinan, menurut analisa saya, Pak Arkasya ini mempunyai bakat terpendam sebagai koki rumahan, atau mungkin punya usaha warung sari laut di pinggir jalan.Â
Kenapa saya menganalisa seperti itu?Â
Runtutan kata-kata dalam puisi tersebut seperti 'hidup'. Layaknya Chef profesional menerangkan cara membuat sambal andalan.Â
Apakah Arkasya adalah Chef Juna Rorimpandey yang sedang menyamar atau dia adalah murid dari Chef Juna?Â
Tanyalah langsung pada yang bersangkutan ^_^.
Intinya, puisi Pak Arkasya ibarat menceritakan sambal bintang lima. Makanya saya taruh beliau di nomor lima ^_^.
Apapun makannya, sambal tak pernah ketinggalan
Penggila sambal tidak berarti kecanduan sambal, sampai-sampai tanpa sambal, tak bisa makan.Â
Meskipun tanpa sambal, masih bisa makan, tapi tentu saja berbeda tingkat kelahapannya.Â