Namun di sisi lain, aku salut pada anak ini. Dia bisa jadi orang besar kelak. Dia rajin, taat beribadah, hormat pada orangtua.Â
Biarlah aku bisa mengajarmu tentang bahasa Inggris selagi Tuhan masih mengizinkan. Membuatmu belajar sambil bermain, tersenyum, tertawa,meskipun cuma selama dua kali seminggu.Â
Semoga kau berhasil kelak, nak. Meskipun kau bukan anakku, aku menganggapmu seperti anakku. Kau anak yang istimewa. Orangtuamu pasti bangga padamu.Â
Semoga Tuhan selalu menyertaimu, nak. Aku akan selalu berdoa untukmu.Â
*
Samarinda, 29 April 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H