Terkadang sistem menghalangi atau membuat lambat proses, namun Pak Jokowi selalu menebar rasa optimis bahwa tidak ada yang mustahil, kalau kita berjalan bersama, kita bisa menghadapi masalah, dan memecahkan masalah itu.
Dan juga yang penting, melakukan breakthrough, terobosan, untuk merubah keadaan yang tidak atau kurang baik, menjadi baik.
4. Perhatian Utama
Terkadang kebanyakan pemimpin terlalu fokus di dalam negara, tapi mengabaikan hubungan baik dengan negara lain. Atau sebaliknya, sibuk bepergian ke luar negeri untuk menjalin kerjasama dengan negara lain, tapi urusan di dalam negeri terabaikan.
Pak Jokowi menerapkan sesuatu yang seimbang antara dalam dan luar negeri. Beliau membenahi masalah dalam negara, namun juga tak mengabaikan untuk menjalin kerjasama dengan negara lain.
Misalnya, waktu ada masalah rakyat dengan Bukalapak, beliau mau turun tangan langsung meminta CEO Bukalapak Achmad Zaky datang ke Istana Merdeka untuk berdiskusi. Beliau tidak segan-segan menangani langsung, meskipun sebenarnya beliau bisa saja meminta tolong Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Rudiantara, untuk menangani, namun beliau tetap mengagendakan pertemuan tersebut.Â
Hal ini menunjukkan perhatian Pak Jokowi akan Indonesia.
Pak Jokowi juga meminta Jack Ma, Chairman and Chief Executive Alibaba Group, untuk menjadi penasihat ekonomi Indonesia, dan disanggupi oleh Ma.
Pak Jokowi ingin Alibaba membantu mengembangkan UKM Indonesia. Tentu saja, hal ini tak mungkin dilakukan oleh Pak Jokowi kalau dia tidak peduli dengan rakyat Indonesia.
5. Pandangan Terhadap Resiko
Saya melihat, Pak Jokowi selalu melihat resiko dari sudut pandang bisa dihitung, sehingga bisa dijinakkan. Tidak ada resiko yang tak bisa dipatahkan.Â