Ini menunjukkan bahwa Intrapreneurs tidak terpaku pada aturan, kewajiban yang mereka emban. Mereka rela, ikhlas untuk melakukan hal-hal di luar kewajiban mereka, atau mereka tidak ragu untuk terjun langsung, walau pun mereka tahu, itu akan mengotori tangan, kaki, atau baju mereka.
Apakah ada hubungannya dengan Jokowi?
Tentu saja. Saya malah melihat ini adalah blusukan yang selalu Pak Jokowi lakukan, meskipun ada beberapa orang yang menyebutnya 'pencitraan', namun Pak Jokowi tetap melakukan.Â
Menurut saya, Pak Jokowi rela turun ke gorong-gorong atau ke pasar bukan untuk gagah-gagahan, namun dia ingin mencari masalah kenapa selalu terjadi banjir atau untuk memantau harga bahan pokok di pasar (untuk berita-beritanya, sewaktu beliau masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta atau waktu sebagai Presiden, Anda semua silakan mencari sendiri di Google ^_^).
Pakaian dan celana basah, serta kotor tidak dihiraukan, karena tujuannya untuk melihat masalah dan mencari solusi.
Itulah yang membedakan Pak Jokowi dengan pemimpin-pemimpin negara kebanyakan.
Poin kedua dan ketiga dari Motif Utama lebih menegaskan lagi soal blusukan Pak Jokowi.
Poin kedua "Akses Terhadap Corporate Resources" dan Poin ketiga "Recognition" mungkin kalau disimpulkan dalam "satu atau dua kalimat berarti mempunyai tenaga-tenaga handal yang memiliki kompetensi bagus." dan "Indonesia mendapat pengakuan di dunia Internasional."
Action untuk mencapai dua motif utama disini hanya satu yaitu "Tahu pendelegasian tapi sering turun langsung ke bawah sendiri untuk diselesaikan dengan cepat."
Dalam hal ini, bukan berarti Pak Jokowi tidak percaya dengan para menteri dan jajarannya. Bukan berarti Pak Jokowi selalu curiga. Namun karena dia memang ingin melihat langsung dengan mata kepala sendiri, apakah segala program, proyek pembangunan berjalan dengan lancar atau tidak. Â Â
Beliau ingin segala sesuatu diselesaikan dengan cepat.