"San, kamu jangan bercanda dong. Pura-pura nggak lihat ya?"
"Sombong kamu ya, San. Kayak nggak kenal aja."
Sandi tidak bisa melihat mereka yang nyata ada. Hanya yang gaib sekarang yang bisa dia lihat. Apa yang terjadi padaku, Tuhan? Mengapa Kau menimpakan hal seperti ini padaku? Bagaimana aku bisa mencari uang kalau kondisi seperti ini yang terjadi padaku sekarang?
Sandi pun hanya bisa meratap. Meratapi kesialannya. Menyesali apa yang sudah terjadi dahulu. Seandainya .... Tapi semua sudah lewat. Sekarang dia diperhadapkan dengan dunia ini.
Roh-roh bergentayangan, dan dia terpekur menekuri lantai. Seorang diri ....
*
Samarinda, 14 September 2010
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H