Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesta Ulang Tahun untuk Ajang Pamer Kekayaan dan Foya-foya?

9 Februari 2019   14:10 Diperbarui: 9 Februari 2019   14:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beliau mendatangi para undangan, tidak pandang bulu siapa mereka, baik itu karyawan atau sahabat dekat beliau. 

Berbagi rejeki berupa memberikan angpao dan menjamu undangan dengan hidangan yang lebih dari cukup sangatlah bertolak belakang dengan anggapan orang perihal orang kaya yang pelit.

Pak Yudi seorang dermawan, sudah tak diragukan lagi.

Ketiga - Kebanyakan orang kaya tidak ingin menonjolkan dirinya kaya. Sebagai pengingat kalau dulu mereka pernah susah, dari posisi terbawah

Tidak ada kata-kata atau perilaku Pak Yudi beserta keluarga yang terkesan pongah atau sombong karena kekayaan mereka (meskipun jarang tersenyum, bukan berarti mereka sombong ^_^). Malah sebaliknya. Mereka adalah orang-orang yang rendah hati yang pernah saya lihat, meskipun di awal, saya berpandangan sebaliknya.

Kenapa saya berpandangan berbeda di awal?

Karena waktu awal mengenal Pak Yudi dan Bu Linda, selain jarang tersenyum tadi ^_^, saya sering melihat foto-foto mereka waktu mereka berangkat ke luar negeri sewaktu libur natal atau di bulan Juni karena ada libur sekolah. 

Biasanya Bu Linda yang membagikan foto-foto itu di grup whatsapp.

Di saat awal, saya berasumsi kalau mereka itu sombong. Pamer travelling ke luar negeri, sedangkan saya tak bisa melakukannya.

Namun setelah saya pikir-pikir, kan itu hak mereka untuk bepergian. Mereka punya dana sendiri, bukan mencuri uang orang lain, bukan hasil korupsi. Uang untuk bepergian adalah hasil kerja keras sendiri. Sudah sepantasnya menikmati hasil kerja keras. Selagi masih hidup dan sehat, kenapa tidak ke luar negeri? Sedangkan saya pun mempunyai impian-impian yang sama.

Malah saya jadi malu.

Sudah seusia sekarang, boro-boro ke Swiss, ke Singapura saja belum pernah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun