"Tapi," kata Nono melanjutkan, "Kalau kamu belum mau terjun langsung pake duit beneran, pake akun demo saja dulu. Jadi bisa buat latihan."
Saya pun menuruti saran Nono. Memakai akun demo, terjun mencoba forex trading.
Namun, saya merasa ini bukan dunia saya. Saya merasa saya lebih menyukai dunia blog, youtube atau jualan online daripada forex.
Saya menjalani forex cuma sekitar dua sampai tiga hari, lalu saya berhenti karena bosan melihat grafik dan fluktuasi.
Saya memutuskan kalau forex bukan 'jodoh' saya dan saya tetap menjalani dunia blogging.
"Kok stop jalanin forex, Ton?" tanya Nono sewaktu melihat saya tidak menjalankan forex di hp ataupun laptop.
"Aku bosan, No. Gitu-gitu aja. Aku lebih suka nulis di blog."
"Memang harus sabar kalau jalanin ini."
"Nah, itu yang menjadi masalah. Aku orangnya tidak sabaran."
Dalam hati, saya berkata, "Sebenarnya bukannya tidak sabaran, tapi, ya itu tadi, jiwa, hati saya di bidang menulis blog, dan juga sedikit-sedikit sharing permainan gitar saya di YouTube.
Saya ingin menjadi diri saya sendiri, tak mau terprovokasi pada 'kelihatan lebih hijau rumput tetangga', karena mungkin hobi atau bisnis itu cocok di dia, tapi belum tentu cocok dengan saya, seperti dalam kasus forex tadi.