Yang membuat saya kapok adalah atasan sudah jarang ke bimbel, dan lebih percaya dengan tenaga administrasi yaitu Donna dan Yati (keduanya bukan nama sebenarnya).
Salah seorang pengajar, sebut saja Chandra (bukan nama sebenarnya) terkena 'bola panas' gosip kalau dia mengajak anak-anak yang les di bimbel supaya beralih les privat ke dia.
"Sabar aja, Dra. Bos mungkin lagi kurang bagus perasaannya," Saya berusaha menghibur.
"Mudah-mudahan kamu gak kena sial seperti aku, Ton. Difitnah."
Sialnya, saya kena sialnya, bernasib sama seperti Chandra.
Di situlah mata saya terbuka, bahwa saya tidak boleh sepenuhnya percaya pada manusia.
Saya harus percaya pada Tuhan saja yang kasih setia-Nya tak pernah berubah dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.
Jangan percaya pada manusia seratus persen, karena manusia bisa ngomong A hari ini, esok hari bisa bicara B, C, bahkan Z. Kita bisa kecewa pada manusia.
Itulah sebabnya, kapok karena terlalu percaya pada atasan akan selalu saya ingat dimana pun saya bekerja.
* * *
Sebenarnya masih banyak kapok-kapok yang lain, namun tiga kapok di atas adalah yang terutama dalam benak saya sampai saat ini. Entah apakah akan ada kapok yang lebih hebat dari ketiga ini kelak ^_^.