Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

3 Kelebihan, 3 Kekurangan, dan Konklusi Film "Arrow dan The Flash"

13 Agustus 2018   20:12 Diperbarui: 13 Agustus 2018   20:26 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : jalantikus.com

Dengan adanya ponsel pintar saat ini, sangatlah membantu dalam mengerjakan banyak hal.

Mulai dari mengerjakan tugas dimana saja dan kapan saja lewat komputasi awan, mendengarkan musik, bahkan sampai menonton film.

Berbicara tentang menonton film, saya merasa sangat terbantu sekali dengan fasilitas aplikasi menonton film seperti Hooq dan Maxstream (Saya bukan meng-iklan-kan. Tidak ada kerjasama dengan Hooq dan Telkomsel ya. Ini murni karena saya memakai kedua aplikasi itu untuk menonton tayangan olahraga dan film :)).

Maxstream sangatlah membantu saya dalam menonton berbagai tayangan langsung pertandingan sepakbola di ajang piala dunia yang baru bulan lalu selesai digelar.

Meskipun kualitas gambar dan siaran masih jauh dari kata sempurna, paling tidak sangatlah membantu saya yang tidak bisa pergi ke Rusia untuk menonton secara langsung.

Bagaimana dengan Hooq?

Hooq berada di layanan Video on Demand, dimana saya bisa menonton film-film berkualitas High Definition dari dalam dan luar negeri yang saya minati.

Menyangkut soal Hooq, saya menikmati beberapa film-film yang ditayangkan. Beberapa diantara sekian banyak itu adalah film serial The Flash dan Arrow yang diproduksi oleh DC.

Ilustrasi : jalantikus.com
Ilustrasi : jalantikus.com
Layaknya Marvel, DC mempunyai ciri khas superhero yang sebenarnya sama.

Memakai topeng (kecuali superman), mempunyai identitas ganda, membasmi kejahatan dan membela kebenaran tanpa pamrih, tanpa meminta imbalan sepeser pun.

Nah, kali ini saya hanya ingin membahas kelebihan dan kekurangan superhero dari DC, dalam hal ini The Flash dan Arrow, karena saya menonton kedua pahlawan super ini baru-baru saja, dan saya kira sudah bisa mewakili superhero DC yang lain.

Mungkin kita bicara dari kelebihannya dulu ya :)

Kelebihan Superhero DC (Arrow dan The Flash)

Setelah melihat Arrow dan The Flash, Saya menyimpulkan sedikitnya tiga kelebihan dari mereka ini.

Pertama - Mereka mempunyai kehidupan kerja yang jelas

Meskipun mereka pahlawan-pahlawan super, mereka juga perlu makan, minum dan tempat tinggal. Mereka punya tempat tinggal yang jelas, kehidupan yang normal seperti manusia pada umumnya.

Berbeda dengan Marvel. Tokoh-tokoh mereka seperti Captain America seperti tidak memikirkan masalah makanan sehari-hari, Spiderman yang hanya berkutat seputar cinta dan membela kebenaran (masa tidak memikirkan untuk jenjang karir sih?), Antman yang mantan napi dan tidak jelas apa pekerjaannya, dan lain sebagainya.

Saya sih senang juga melihat pahlawan-pahlawan Marvel. Karena merekalah, film-film seputar kepahlawanan menggeliat dengan super pula.

Namun mereka pun juga manusia yang perlu bersosialisasi. Butuh teman di luar lingkup kepahlawanan, punya keluarga, dan pasti ingin punya kehidupan privasi yang sukses tanpa gangguan.

Hal-hal itu tidak saya dapatkan pada pahlawan-pahlawan Marvel.

Berbeda dengan The Flash dan Arrow yang punya kehidupan kerja di luar identitas pahlawan yang menjadi rahasia mereka dari publik.

Segi kemanusiaan dan karir sangat jelas di DC.

Barry Allen mempunyai karir yang jelas di Kepolisian Central City dan Oliver Queen mempunyai profesi yang jelas di Star City (di season 5 malahan Queen menjadi walikota Star City. Jenjang karir yang drastis naiknya!).

Kenaikan karir mereka berjenjang. Tidak seperti Peter Parker (Spiderman) yang dari edisi satu sampai edisi sekarang hanya jadi tukang foto freelance. Tidak ada peningkatan karir.

Kedua - Mereka menjalani proses panjang, bahkan sampai bertahun-tahun, sebelum menjadi pahlawan super

Kecuali Ironman di Marvel, The Flash dan Arrow menjalani proses panjang nan berliku sebelum menjelma menjadi superhero. Tidak ada jalan instan untuk menjadi super.

Berbeda dengan Thor yang sudah mempunyai kekuatan bawaan atau Spiderman yang mendapat 'durian runtuh' yaitu laba-laba dengan gen super, sehingga tak perlu melatih tubuh mereka untuk menjadi kuat.

Tidak ada latihan spartan berjam-jam supaya mahir berkungfu.

Tidak ada peluh keluar dan keluh kesah terlontar. Pengecualian dari DC adalah Superman yang seperti Thor, dan Ironman di Marvel yang seperti Batman.

Dalam hal ini, mayoritas pahlawan Marvel mendapat kekuatannya dengan mudah tanpa perlu bersakit-sakit dahulu, seperti Captain America dengan suntikan cairan ajaib dan Spiderman dengan gigitan mesra sang laba-laba.

Ketiga - Mereka mempunyai tim sukses

Spiderman berjuang sendiri. Begitu juga dengan Superman. Meskipun Batman dibantu oleh Alfred sang pembantu setia keluarga Wayne, namun pada eksekusinya, peranan Batman lebih dominan.

Berbeda dengan DC, terutama Arrow dan The Flash.

Arrow mempunyai tim solid yang membantu Arrow di lapangan, seperti Felicity Smoak di Ruang IT, Thea Queen dan John Diggle yang membantu Arrow di lapangan secara langsung.

Mereka mempunyai peranan yang sangat vital dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Kalau ada salah satu yang absen, sangat mempengaruhi kinerja tim.

Bukan One Man Show, tetapi Team Work.

Itulah yang membuatnya menarik menurut saya.

Kekurangan Superhero DC (Arrow dan The Flash)

Di balik kelebihan, ada juga kekurangannya.

Pertama - Mereka tidak tabu melakukan seks bebas

Saya rasa kalau terjadi di Indonesia, mereka pasti disuruh langsung nikah di tempat kalau ketangkap basah :).

Saya tidak mengambil hal ini di dalam hati karena ini tentu saja bertentangan dengan ajaran agama saya dan saya yakin, agama lain pun menolak seks sebelum nikah.

Meskipun ada tiga kelebihan di atas, film-film seperti Arrow dan The Flash adalah film-film dewasa. Jadi tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja di bawah umur 17 tahun.

Kedua - Mereka menganggap LGBT itu normal dan hak asasi setiap manusia

LGBT sudah dianggap normal di Amerika Serikat. Itu yang saya ketahui dari informasi. Dan terlihat di film-film Arrow dan The Flash, hubungan homoseksual dianggap lumrah, biasa saja.

Rasanya aneh melihat ada sepasang pria memadu kasih atau dua perempuan menikah dan diakui keberadaan cinta mereka.

Kalau seandainya pembuat film-film ini membaca tulisan saya sekarang, saya mohon dengan sangat untuk tidak lagi menampilkan soal LGBT di film-film Anda. Bukan mengekang kreatifitas Anda, namun pesan moral yang baik di film-film jadi rusak akibat hubungan LGBT diperbolehkan dan dianggap normal.

Tobatlah, karena LGBT tidak benar di hadapan Tuhan.

Tuhan menciptakan Adam dan Eve, bukan Adam dan Steve, atau Sue dan Eve!

Ketiga - Mereka dengan seenaknya pergi ke masa lalu atau masa depan dan mengacak-acak catatan sejarah atau cikal bakal sejarah seperti layaknya Tuhan

Ibarat kompakan, Superman memulainya dengan memutar balik waktu sehingga Lois tidak jadi mati, dan musuh-musuhnya pun kembali hidup.

The Flash dan Arrow, mengulangi hal yang sama seperti Superman, merusak kewenangan Tuhan atas waktu.

Mungkin bagi mereka, ini adalah bentuk dari ide kreatifitas dalam berfilm. Fiksi Ilmiah, jadi tidak melanggar hukum agama atau moral.

Memang tidak melanggar, tapi saya berpikir, mungkin ada para ilmuwan di benua Amerika dan Eropa yang terinspirasi dengan film-film ini dan berupaya, berlomba-lomba untuk menciptakan mesin waktu atau yang sejenisnya supaya sejarah bisa dirubah sekehendak hati.

Tuhan adalah Pengatur Waktu Semesta. Tidak akan ada yang bisa merubah waktu sekehendak hati kecuali Tuhan yang berkehendak demikian.

Kesimpulan

Tulisan ini adalah opini saya pribadi. Anda boleh setuju dan boleh juga tidak.

Saya sekedar membagikan buah pikiran setelah menonton film-film Arrow dan The Flash dengan tujuan memperingatkan Anda semua bahwa dengan semakin mudah dan murahnya mendapatkan ponsel cerdas, semakin berbahayanya ponsel tersebut jikalau berada di tangan orang-orang yang tidak bijak dalam menggunakannya, terutama apabila berada di tangan anak-anak dan remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang besar akan isi dunia ini.

Jangan bebaskan anak-anak kita untuk mengakses smartphone sesuka hati mereka. Jika Anda tidak memberikan batasan-batasan waktu dan situs atau media sosial mana saja yang mereka bisa akses, entah efek apa yang mereka akan peroleh dari smartphone.

Film-film yang sudah kita bahas di atas adalah beberapa bukti bahwa dengan sentuhan jari, anak-anak kita bisa menonton dengan mudahnya. Anda, sebagai orangtua, harus mengantisipasi kebebasan anak-anak dalam menggunakan dan melihat keajaiban layar smartphone dalam batas-batas kewajaran dan sesuai dengan norma-norma agama.

Penggunaan smartphone dengan bijak akan membawa anak-anak Anda ke arah yang lebih baik.

"Film mempunyai dua sisi. Baik dan Buruk. Berhati-hatilah mengambil nilai moral dari film dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun